BATAM | ARUSMALAKA.COM
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam rangkaian kunjungannya di Batam, pada hari Jum’at (4/11/2022).
Dirinya mengatakan kunjungan ini merupakan dukungan berharga dari pemerintah Indonesia untuk investasi Batam, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Digital Park dan Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic.
“Kami tentu sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Menko, yang membawa dua Duta Besar ke Batam dan KEK kita. Nongsa Digital Park memiliki Hub data center terbesar di Indonesia, disebut sebagai digital bridge dan menjadi Proyek Strategis Nasional. Kita harapkan tentu dengan kunjungan langsung kedua Dubes, dapat menarik koleganya para investor untuk datang dan menanamkan modalnya di KEK kita.” Kata Rudi tersenyum.
Dalam lawatan kali ini, Menko Perekonomian Airlangga yang juga merupakan Ketua Dewan Kawasan KPBPB Batam membawa Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Nadia Burger.
Menko Perekonomian mengatakan kunjungannya ke Batam dengan membawa serta para Dubes guna mempromosikan potensi dan kapasitas KEK di Indonesia yang siap menerima investasi AS dan Canada, salah satu unggulan yang didorong oleh pihaknya adalah Batam.
Menurutnya, Batam merupakan kawasan khusus (KPBPB) dan lebih berpotensi menarik investor dan mengembangkan digital talent, mengingat telah tersedianya studio animasi dan studio alam di Kawasan Nongsa Digital Park seperti halnya studio film di Vancouver Kanada.
Menko Airlangga mengajak Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim untuk meninjau langsung kesiapan KEK di Batam untuk showcase bahwa Indonesia siap menerima investasi untuk berbagai usulan proyek yang telah dibahas pada kunjungan kerja di Washington DC dan mewujudkan komitmen Pemerintah AS terkait alokasi dana program CHIPS.
Hal ini merupakan tindaklanjut dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF tanggal 8-9 September 2022, Menko Perekonomian dan Menteri Perindustrian telah melakukan pertemuan bilateral dengan Gina Raimondo, US Secretary of Commerce yang salah satunya membahas Program CHIPS Pemerintah AS yang menyediakan dana Federal sebesar USD 50 Miliar untuk membangun industri semikonduktor.
Dalam pertemuan tersebut dibahas usulan kerjasama dalam pengembangan sumber-sumber energi terbarukan, energi bersih, berbagai usulan proyek dalam skema rantai pasok termasuk semikonduktor, pengembangan industri kesehatan, dan pengembangan pusat data (data center).
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk antusias besar bagi Amerika dan Canada melihat peluang kerja sama yang mungkin dilakukan di Batam ke depan. Hal ini dikuatkan dengan hubungan kuat Amerika dengan Batam ditandai sejak hadirnya perusahaan USA Mc Dermott di Batam sejak tahun 1970.
“Saya telah berbicara dengan perusahaan US dan Canada serta para investor, mereka sangat antusias dengan apa yang saya presentasikan tentang Batam dan SEZ (KEK) didalamnya. Iklim investasi yang kondusif, lokasi strategis dan pengalaman serta dukungan pemerintah Indonesia dan BP Batam, membuat saya sangat berharap koneksi yang telah terjalin dengan kuat selama ini, dapat terus berjalan untuk mencapai opportunity terbaik bersama-sama.” Kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim.
Menko Perekonomian juga turut mengajak Duta Besar Kanada Nadia Burger untuk meninjau langsung kesiapan KEK di Batam sebagai showcase bahwa Indonesia siap menerima investasi untuk pengembangan industri semikonduktor, digital talent, dan sektor-sektor lainnya.
Saat ini Kanada dikenal sebagai pengembang Artificial Intelligence (AI) dan pemrograman semikonduktor terbesar di dunia serta memiliki program pendidikan dan pelatihan dalam bidang tersebut.
Melihat besarnya potensi yang terdapat di Kanada, Menko Perekonomian mengharapkan Kanada dapat bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas digital talent Indonesia.
“Pertemuan hari ini menunjukkan koneksi yang kuat antara US, Kanada dan Batam Indonesia. Kami tentu berharap terjalin kerja sama di beragam bidang dalam jalinan bisnis ketiga relasi ini.” Kata Nadia Burger.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke PT. Satnusa Persada, pemasok papan sirkuit cetak dan perakitan suku cadang mekanik dan pembuatan komponen elektronik terbaik dengan salah satu produk ekspor smarthphone dan CHIPS.
(AM-01)