NIAS SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Penegak hukum melalui Kepolisian Resort Nias Selatan, diminta untuk mengusut tuntas dugaan pembunuhan Fatihuku Giawa Als Ama Rusu, warga Desa Hilimbuasi Kecamatan O’o’u Kabupaten Nias Selatan Sumatera Utara yang terjadi, pada hari Minggu (27/2/2022) lalu.

Hal ini, sebagaimana disampaikan oleh anak korban berinisial SG kepada awak Media di Telukdalam belum lama ini.

“Saya mewakili keluarga berharap agar pihak kepolisian mengusut tuntas secara terang-benderang motif tewasnya orangtua tercinta kami ini, yang diduga kuat dibunuh dengan perencanaan yang sangat matang,” ujar SG.

SG mengatakan pasca kematian orangtuanya tersebut, pihaknya terkesan dihipnotis. Pada saat kejadian tersebut kami dari pihak keluarga macam mati akal, tak ada pikir apa-apa, tapi istri saya saat itu sempat mengatakan bahwa tidak percaya kalau bapak itu meninggal karena kecelakaan (jatuh dari sepeda motor) tapi ini pasti dibunuh orang, bahkan saat itu istri saya memohon agar mayat Almarhum di Visum dulu dan di formalin, tapi terduga pelaku pada saat itu berupaya menolak permohonan istri saya denga pelaku mengatakan biar pun diformalin pasti bauk juganya nanti.

SG mengatakan pihaknya mencurigai kematian orangtuanya bukan kecelakaan semata, melainkan dugaan pembunuhan terencana yakni :

  1. Keterangan dari terduga pelaku saat ditanya oleh Kepala Desa Hilimbuasi tentang kronologis kejadian tersebut dengan mengatakan bahwa pada sore minggu bertemu dengan Almarhum di sebuah warung sambil minum tuak (Tuo Nifarö). Lalu setelah malam tiba, korban mengajaknya pergi kerumah Si terduga pelaku. Kemudian setelah sesampainya dirumah Si terduga pelaku, mereka kembali meminum tuak bertiga dengan Ama Memo Gea (Adek Ipar Kandung terduga pelaku). Lalu beberapa jam kemudian Si Korban minta diantar pulang kerumahnya oleh Si Ama Memo Gea. Lalu Si Ama Memo Gea mengantar Si Korban dengan naik sepeda motor, tapi tak lama Si terduga pelaku menyusul dari belakang, dengan alasan hatinya tiba-tiba kwatir.
  2. Beberapa jam sebelum kami mengetahui kematian orangtua kami, Si terduga pelaku datang kerumah kami dengan tujuan mau menjemput Almarhum bapak kami. Lalu setelah istri saya mengatakan bahwa bapak tidak ada dirumah, tiba-tiba Si terduga pelaku mengaku bahwa bapak bersamanya bertiga dengan adeknya, sambil pergi pada saat itu.
  3. Pada Hari Ke-3 (Tiga) setelah bapak dikebumikan, istri Si terduga Pelaku tiba-tiba mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan adeknya Si Ama Memo Gea mengatakan penyebab kematian Almarhum bukan karna kecelakaan, melainkan dibunuh orang.
  4. Terduga Pelaku terkesan menyembunyikan barang bukti, dan saksi sesuai dari keterangan awalnya, dimana hingga saat ini adek ipar kandungnya Si Ama Memo Gea berserta barang bukti berupa sepeda motor telah disembunyikannya tanpa diketahui oleh pihak keluarga Si korban maupun Pemerintahan Desa setempat.

Kepala Desa Hilimbuasi, Yama’aro Giawa ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, Jumat (8/4/2022).
“Ya, benar, Kejadian tersebut telah terjadi sekitar sebulan yang lalu, dan pihak kepolisian sudah dua kali mengecek Lokasi Kejadian Perkara (TKP)”, jawab Kades.

Kades mengatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut dari warganya berinisial HG alias Ama Hengky Giawa, yang datang melaporkan kejadian dimaksud. “Si Ama Hengky Giawa datang kepada saya saat itu dan mengatakan bahwa ada kecelakaan. Tanpa menunggu lama, bersama Kepala Dusun dan warga setempat bersama-sama pergi melihat langsung ke lokasi kejadian yang berkisar 70 Meter dari rumah korban. Setelah sampai di lokasi kejadian, kami melihat Si korban tak bernyawa lagi dan di samping korban ada Si Ama Memo Gea (adek ipar Ama Hengki Giawa )”, jelasnya Kades.

(Tim)