NIAS SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Rohis OSIS SMA Negeri 1 Telukdalam menginisiasi kegiatan Buka (Puasa) bersama di Musala SMA Negeri 1 Telukdalam baru – baru ini, alhamdulillah, dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan positif ini merupakan salah satu program OSIS tahun 2023 sebagai wujud kepedulian sekolah terhadap pembinaan iman dan takwa terhadap Allah SWT. Selasa, (18/4/2023).

Hadir dalam kegiatan ini seluruh siswa-siswi beragama Islam, MPK, Pengurus OSIS, dan Guru-guru SMA Negeri 1 Telukdalam, serta Al Ustadz Penceramah.

Diawali oleh rasa ucapan syukur kepada Allah SWT, pembawa acara Wardhatul Jannah Waruwu mengajak siswa-siswi beragama Islam untuk tidak melupakan rezeki yang Allah berikan dan tak lupa pula diharibakan Bagi junjungan umat Islam Nabi Besar Muhammad Saw yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi umatnya yakni Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Oriston Suardin Zebua sebagai ketua OSIS mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari Ibu Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam yang telah mengizinkan kegiatan baik itu terlaksana. Demikian pula sambutan sekaligus ucapan terima kasih atas kehadiran Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam yang diwakili oleh Bapak/Ibu Guru dan Tata Usaha dan kepada pengurus Rohis. Sebelum menutup sambutan, ketua OSIS menyampaikan harapan agar kegiatan buka bersama ini dapat dilaksanakan kembali lagi pada tahun-tahun berikutnya.

Ketua Rohis, Fauzi Armansyah Aceh, menyampaikan bahwa kebermaknaan buka bersama. Dia mengajak semua yang hadir agar menjadikan buka bersama ini sebagai wadah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, silaturahmi, serta toleransi yang besar.

Sebelum Al Ustadz Penceramah memulai ceramah, siswi-siswi menampilkan Hadroh untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Meski bulan puasa, semangat siswa-siswi saat latihan terbukti baik.

Memang, kemampuan Al Ustadz Penceramah berkomunikasi tak diragukan. Beliau membumbui komunikasi dengan canda untuk membangun suasana bahagia sekaligus penuh keberkahan sehingga acara tak terlalu kaku. Siswa-siswi tertawa sambil tersenyum indah.

“Ramadan ini memiliki tiga arti bagi kita. Pertama, ibadah Sirriyah. Apa itu ibadah Sirriyah? Ibadah yang penekanannya pada ibadah abstrak. Ibadah yang tidak terlihat namun dampaknya dapat kita rasakan. Konteksnya lebih kepada ibadah keimanan. Yang mengetahui dirinya dan Tuhan. Sekarang banyak orang yang mengaku beriman, tetapi tidak puasa. Sering saya katakan bahwa orang yang meninggalkan keimanannya sama halnya seperti listrik yang hidup. Contoh mic ini hidup karena ada listrik, lampu ini hidup karena ada aliran listrik dan lain-lain. Bagaimana jika listrik ada, tetapi setrika tidak nyala? Namanya korslet. Sekarang, mengaku beriman, tetapi tidak puasa itu namanya konslet, ngaku puasa tapi tidak sholat, ngaku berpuasa namun tidak membaca Al-Qur’an selama bulan Ramadhan ini disebut konslet. Begitulah perumpamaannya,” tutur Ust. Fahmi Jainudin Muhtad, S.Kom.

Lebih lanjut, Ustadz Penceramah menjelaskan makna yang kedua.
“Ibadah Ramadan ini dimaknai dengan ibadah Qalbiyah Badaniyah. Ibadah yang penekanannya pada hati dan tingkah laku atau ibadah yang penekanannya pada hati dan panca indera. Jika hati kita bersih maka mata kita akan ikut bersih, jika hati kita bersih maka hidung kita tidak akan mencium sesuatu yang diharamkan pada bulan Ramadan, kalau hati kita bersih maka mulut tidak akan mengeluarkan kata-kata yang kotor, gibahin, menggosipi orang. Kenapa? Selama bulan Ramadan, dia masih menjaga dirinya. Lalu, bagaimana dengan orang yang tidak menjaga dirinya? Dia akan mencium segala sesuatu yang diharamkan dan yang tidak bersih selama bulan Ramadan. Orang yang selama bulan Ramadan beribadah maka dia akan mengalami peningkatan keimanan kepada Allah SWT yang lebih tinggi dari sebelumnya.”imbuhnya.

Salah satu hadits yang menyampaikan bahwa bau mulut nya orang yang berpuasa di bulan suci Ramadan itu lebih harum di hadapan Allah dibandingkan oleh harumnya minyak kasturi. Beberapa hal yang membatalkan puasa? Salah satunya makan dan minum yang disengaja.

“Terakhir, ibadah Ramadan ini mengajak kita untuk ibadah kebahagiaan sosial. Pada momen ini, kita dapat saling berbagi kepada siapapun itu tanpa melihat latar belakang seseorang. Sesungguhnya ibadah yang paling indah adalah membahagiakan orang lain,” ucap Ustadz Fahmi Jainudin Muhtad, S.Kom.

Setelah ustadz penceramah menyampaikan ceramah singkatnya, waktu berbuka pun telah tiba. Seluruh partisipan mencicipi hidangan. Setelah berbuka, dilanjutkan dengan shalat Maghrib yang imami oleh Al Ustadz Penceramah.

Dalam kesempatan yang berbahagia, Ibu Ritawati Parhusip, S.T., M.Pd. menyampaikan bahwa rasa bangga atas kegiatan tersebut.

“Saya bangga dengan adanya acara ini karena menjaga dan memelihara rasa toleransi dan solidaritas antar umat beragama. Ke depannya, saya berharap supaya acara seperti ini semakin ditingkatkan.” harapnya.

Tak lama berselang, dilanjutkan apresiasi acara oleh Ibu Dafnan Zega, S.Pd. mengapresiasi seluruh kinerja yang telah dilaksanakan secara maksimal untuk menyukseskan acara tersebut. Ibu Nur Nilam Harefa, S.Pd. selaku pembimbing kegiatan sekaligus Pembina OSIS menyampaikan hal yang sama. Selepas itu, siswa-siswi beragama Islam dibantu oleh pengurus Inti OSIS untuk membersihkan Musala.

(Afrianus Wau)