Oleh : Dr Purwadi M.Hum
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA Hp 087864404347.

A. Wejangan Leluhur

Inisiatif aktivitas budaya ini atas inisiatif Bu Mira Siregar. Dalam sejarah pergerakan mahasiswa, nama Mira Siregar sekitar tahun 1975 sungguh berkibar. Sebagai aktivis yang berasal dari keluarga terpandang, namanya memang terkenal handal.

Keselarasan hidup perlu diusahakan sebaik baiknya. Olah Kebatinan dilakukan dalam rangka untuk mempertajam nilai spiritual. Agama dan budaya berjalan beriringan. Itulah kegiatan yang dilakukan oleh Padepokan Cipaku Mrebet Purbalingga.

Tanggal 7 Januari 2022 merupakan saat yang berbahagia. Paguyuban yang berada di desa Cipaku kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sedang punya gawe.

Rembug kawruh kasepuhan. Sarasehan budaya dengan menghadirkan Ir H Soekirman dari Serdang Bedagai Sumatera Utara. Alumni dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara atau USU punya bakat tinggi. Dalam berbagai kesempatan selalu berusaha tampil maksimal. Turut mendampingi Ir H Soekirman yaitu Bu Marliah dan Mas Dipa. Perjalanan budaya ini berlangsung lancar.

Bantuan Mas Agus cukup baik. Driver hebat ini melewati jalan Daendeles. Sudah dua abad jalan jalur selatan boleh dikatakan sangat layak. Kesan memuji ini dibahas Pak Soekirman, Bu Marliah dan Mas Dipa. Tanah yang tumbuh di sepanjang jalan jadi bahan perbincangan.

Dengan latar belakang pendidikan pertanian ini, Ir H Soekirman memiliki pengalaman beragam. Pernah menjadi dosen USU, pelopor LSM Bitra, Wakil Bupati dan Bupati Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara. Maka kunjungan ke Padepokan Cipaku Mrebet Purbalingga boleh dibilang cukup bermakna. Murih padhanging sasmita.

B. Sarasehan Seni Budaya.

Pimpinan Padepokan Cipaku Mrebet Purbalingga bernama Romo Yadi. Sesepuh yang berasal dari Bantul Yogyakarta amat disegani. Murid muridnya tersebar dari beragam daerah.

Dalam sarasehan kali ini Padepokan Cipaku Mrebet Purbalingga menganjurkan untuk lelaku. Tembang pucung Wedhatama cukup populer di lingkungan pesantren.

Pucung

Ilmu iku kelakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangekese dur angkara.

Serat Wedhatama amat populer.
Suasana malam itu begitu indah megah mewah. Peserta sarasehan berbaju adat Jawa. Surjan, beskap, blangkon, jarik dikenakan dengan rapi. Mereka duduk lesehan.

Suguhan wedang jahe sungguh menghangatkan badan. Tak lupa hidangan mendoan. Dinginnya malam lantas berubah menjadi hangatnya malam.

Pendopo Padepokan Cipaku Mrebet Purbalingga tampil agung aggun. Seperangkat gamelan siap digunakan untuk pelatihan. Usaha pelestarian sungguh bermakna. Anak muda bisa berlatih demi sebuah kemuliaan masa depan.

Dhandhanggula

Pamedharing wasitaning ati. Cumanthaka aniru pujangga.
Dahat mudha ing batine.
Nanging kedah ginunggung.
Datan wruh yen akeh kang ngesemi. Paripaksa ngrumpaka.
Basa kang kalantur. Tutur kang katular tular.
Tinelaten rinuruh kalawan ririh.
Mrih padhange sasmita.

Kutipan serat Wulangreh itu cukup termahsyur. Di tengah diskusi hangat suguhan nan nikmat. Opor ayam khas Purbalingga dimasak Bu Mira Seregar. Dengan ditemani daging ayam, udang, emping melinjo menambah wibawa forum. Ilmu kejawen dibahas lugas tegas tuntas.

Sarasehan seni budaya berlangsung sampai pukul 24. Angin sumilir dari Gunung Slamet berhembus. Hawa semakin dingin. Para kasepuhan sebagian melakukan tata cara. Manjing ing sanggar pamelengan.

Wilayah Kabupaten Purbalingga hari Jumat malem Sabtu, 7 Januari 2022 pantas berbahagia. Jawa jiwa kang kajawi. Wulangan wejangan wedharan membuat ayem tentrem jagad raya.