Purwadi
Hp 087864404347

A. Menelusuri Jejak Kebumen.

Prabowo Subianto memiliki hubungan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Ayahnya bernama Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo berasal dari Kebumen.

Untuk itu perlu diulas keberadaan kabupaten Kebumen dalam lintasan budaya Jawa. Dahulu warga Kebumen terkenal sebagai ahli bangunan karaton Surakarta. Pakar tata kota Karaton Surakarta Hadiningrat berasal dari tlatah bang kulon. Leluhur Kabupaten Kebumen berperan dalam pindahan ibukota kerajaan Mataram.

Dari Kartasura ke Surakarta pada tanggal 17 Sura 1745. Beliau adalah Tumenggung Honggowongso atau Adipati Arungbinang yang terkenal punya sifat bijak bestari.

Kraton Surakarta Hadiningrat beserta sentana dan abdi dalem. Dengan semangat tinggi untuk mengenang jasa Tumenggung Honggowongso. Kelak bergelar Adipati Arungbinang.

Segenap sentana, abdi dalem dan pangageng Karaton Surakarta Hadiningrat berkenan untuk memberi penghormatan pada tokoh Kebumen. Dengan seragam batik, udheng, blangkon melakukan puji pangastuti buat Swargi Tumenggung Honggowongso atau Adipati Arungbinang. Jasa dan perjuangan layak untuk dijadikan sebagai cermin kebajikan. Ilmu iku kelakone kanthi laku.

Letak pasareyan luhur Arungbinang berada di desa Kebejen kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Trah tumerah, run tumurun sami asung pakurmatan. Dengan tata cara baku miturut satataning paugeran. Itulah tradisi yang sudah mengakar di lubuk sanubari.

Sore itu langit cerah. Udara berhembus sumilir. Bumi Kebumen seolah olah mendapat emas sumawur ing jagad.
Pancaran priyayi ingkang ngugemi wulangan wejangan wedharan.

Sigrak gumyak diskusi dengan beragam tema sampai larut malam. Bersama dengan juru kunci mempersiapkan uba rampe. Agar tata cara berjalan gancar lancar. Keluarga Trah Adipati Arungbinang siaga ing gati, sawega ing dhiri.

Suara burung berkicau seolah olah menambah rasa damai. Pepohonan alam sekitar Pajimatan Arungbinang memang asri indah permai. Pelataran tertata tertib bersih. Perawatan Pasareyan dilakukan oleh petugas dengan sepenuh hati. Bukti darma bakti buat keluhuran sejarah Kebumen. Warisan historis yang perlu lestari.

Arungbinang punya kontribusi besar dalam peradaban Jawa. Patrap ulat pangucap menjadi Suri tauladan. Adipati Arumbinang tokoh legendaris yang patut dijadikan kaca benggala. Supaya anyaman kehidupan tambah anggun agung ngrembuyung.

Tokoh Kebumen diutus oleh Paku Buwana II untuk membangun istana raja. Ibukota Kraton Mataram pindah dari Kartasura ke Surakarta. Bupati Kebumen melaksanakan tugas ini dengan sangat meyakinkan. Kesaktian Tumenggung Honggowongso terbukti dengan kerja yang berhasil. Paku Buwana II memberi tugas untuk membangun Karaton Surakarta Hadiningrat. Tugas ini berhasil gemilang.

Sejak tahun 1738 program kerja dimulai dengan kegiatan spiritual. Tumenggung Honggowongso bertapa di Sendang Beji. Berkat laku tirakatan beliau menjadi orang yang sakti mandraguna. Selalu waskitha ngerti sakdurunge winarah.

Bersama dengan Pangeran Wijil dan Kyai Yasadipura, Tumenggung Honggowongso bertugas membangun Karaton Surakarta Hadiningrat. Bangunan ini berdiri megah indah mewah pada tanggal 17 Pebruari 1745.

Nama mudanya yaitu Joko Sangkrib. Meniti karir sebagai mantri gladhag. Turut menyertai para asisten dari daerah Poncowarno, Gombong, Rowokele, Srumbung, Sempor, Bonorowo, Buayan, Puring. Mereka terkenal sebagai ahli bangunan.

Ahli batu bata diserahkan warga Alian, Adimulyo, Ambal, Ayah, Klirong, Prembun, Petanahan, Mirit, Kuwarasan, Pejagoan. Mereka bekerja sepenuh hati. Semangat hidup terus menyala. Etos kerja terus dipelihara.

Bangunan dari kayu dikerjakan oleh warga Karanganyar, Karanggayam, karangsambung, Bulus Pesantren. Anak buah ini begitu setia bekerja. Tugas membangun Karaton Surakarta Hadiningrat dibantu oleh masyarakat Lamongan. Rancang bangun digarap di kota Ponorogo.

Pada tahun 1749 Tumenggung Honggowongso dinobatkan sebagai Bupati Kebumen. Dengan gelar kehormatan Kanjeng Raden Adipati Arungbinang I.

Bupati Kebumen Arungbinang I belajar asal usul Kebumen. Jasmerah, jangan sekali kali meninggalkan sejarah.

Kebumen berhubungan langsung dengan kerajaan Mataram. Ratu Retno Dumilah mengutus Pangeran Bumidirdjo membuka tanah Brang Kulon. Pada tahun 1594 Kanjeng Ratu Retno Dumilah mengadakan konsolidasi kewilayahan.

Kali ini topik pembahasan mengenai pembinaan teritorial Brang Kulon. Hadir dalam forum rapat kerja Mataram itu Raden Mas Sumekar, Bupati Madiun. Tampak pula Bupati Glagahwangi Arya Pangiri dan Arya Sukodono dari Jepara. Kanjeng Ratu Retno Dumilah adalah garwa prameswari Panembahan Senapati. Raja Mataram ini memerintah tahun 1582 sampai 1601. Dari asal usulnya Kanjeng Ratu Retno Dumilah sangat kuat.

Beliau putra Bupati Madiun, Pangeran Timur atau Rangga Jumena. Putra bungsu Sultan Trenggana, raja Demak Bintara ini sejak kecil diasuh Kanjeng Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadirin. Hidupnya di Jepara. Pernah berguru di Pajang dan Pengging.

Historis Kebumen dipelajari Paku Buwana II dengan saksama. Pengalaman kerja Kanjeng Retno Dumilah cukup beragam. Beliau berpengalaman sebagai direktur eksekutif perusahaan mebel. Juga komisaris pengeboran minyak mentah di Cepu. Konsultan administrasi impor ekspor di pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Maklum beliau cucu raja Demak Bintara. Pengetahuan tentang sistem pemerintahan diperoleh dari raja Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Kawruh Jaya kawijayan guna kasantikan diperoleh dari Ki Ageng Butuh.

Pangeran Timur memberi warisan tombak Kyai Tundung Madiun. Pusaka ini selalu membuat musuh menjadi silau dan energinya habis. Juga diberi keris Kyai Kembang Wijojondanu. Ampuhnya mirip Kyai Wijayandanu milik Adipati Karna.

Begitu hebatnya Srikandi Trah Demak ini dipercaya untuk memimpin Madiun. Beliau pernah menjabat sebagai Bupati Madiun tahun 1586 sampai 1590. Ketika menjadi permaisuri Panembahan Senapati, jabatan bupati diserahkan kepada Raden Mas Rangsang.

Hasil rapat pimpinan memutuskan agar dilakukan pembangunan wilayah Mataram bagian barat. Wilayah Brang Kulon perlu perhatian, agar pembangunan Mataram bisa adil dan merata.

Proses pemilihan kepala daerah diperhatikan benar oleh Paku Buwana II. Misalnya Pangeran Bumidirdjo ditunjuk sebagai koordinator. Beliau dipilih karena dianggap orang kepercayaan Kanjeng Ratu Retno Dumilah. Lama sekali menjadi sekretaris pribadi, juru tulis perusahaan dan asisten dalam pemerintahan. Lagi pula masih adik kandung. Sama sama putra Bupati Madiun keturunan kerajaan Demak Bintara.

Kerja keras dan budi pekerti luhur Pangeran Bumidirdjo teruji di lapangan. Kecerdasan, ketrampilan, kemahiran dan kejujuran dapat diandalkan. Pangeran Bumidirdjo terbiasa belajar kitab Jawa klasik. Pengetahuan tata negara dibaca lewat Kitab Negara kertagama karangan Empu Prapanca Pujangga kraton Majapahit.

Ajaran kepahlawanan dari Kakawin Arjuna Wiwaha Karya Empu Kanwa Pujangga kraton Kahuripan. Sedangkan soal estetika dibaca dari Kitab Smara Dahana karya Empu Darmaja Pujangga Kraton Kediri. Pangeran Bumidirdjo memang cerminan trahing Kusuma rembesing madu, wijining atapa, tedhaking andana warih.

Selama menjalankan tugas di kawasan sepanjang pegunungan Serayu, Pangeran Bumidirdjo dibantu oleh Ki Ageng Karanglo. Beliau adalah murid kesayangan Pangeran Karanggayam Pujangga kraton Pajang. Karyanya kitab Nitisruti yang berisi nilai etis filosofis tingkat tinggi.

Bebayane macan manggon ing siyunge. Bebayane ula mapan aneng upase. Bebayane kala jengking dumunung neng entupe. Nanging Bebayane manungsa duratmaka mapan ing sakojur awake. Begitulah ajaran serat Nitisruti yang dijadikan bahan refleksi.

Sikap eling lan waspada dipegang terus. Wejangan wulangan wedharan Pangeran Karanggayam merasuk dalam hati sanubari. Guru, ya digugu ya ditiru. Pangeran Bumidirdjo dan Ki Ageng Karanglo sungguh siswa berbakti kepada Pangeran Karanggayam. Ajaran Sang Guru yang diterapkan itu membuahkan sukses gemilang. Oleh karena tempat yang dibangun itu lantas diberi sebutan daerah Karanggayam.

Rakyat bersatu padu membuka daerah baru. Ada pepatah bijak mengatakan bapa truka, anak penak, putu nemu. Pembukaan wilayah Brang Kulon berjalan lancar. Pekerjaan besar dimulai tanggal 30 Juni 1594. Tanah yang dijadikan pemukiman itu diberi nama Panjer. Dalam bahasa Jawa Panjer bermakna lampu penerang yang menyala terus menerus. Terus terang dan terang terus.

Kediaman Pangeran Bumidirdjo merupakan tanah Trukah. Panjangnya sekitar 3 pal. Kini daerah tersebut menjadi desa Trukahan. Untuk menata kawasan yang ideal, Pangeran Bumidirdjo membangun pasar sebagai pusat transaksi barang dan jasa.

Pasar Tumenggungan, pasar Pari dan pasar Rabuk adalah warisan historis yang penting. Produk pertanian, perkebunan, peternakan bisa dipasarkan dengan baik. Petani untung, pedagang mujur. Demi kemakmuran rakyat, dibangun pula pabrik minyak sari nabati. Daerah Panjer semakin tata tentrem karta raharja.

Kesadaran Pangeran Bumidirdjo patut dipuji. Status be-liau di daerah Panjer cuma mengemban amanat. Beliau tak lebih hanya sebagai petugas utusan Kanjeng Ratu Retno Dumilah. Segala pekerjaan dilaporkan kepada prameswari Mataram. Daerah Panjer statusnya sebatas kademangan. Lantas naik menjadi kawedanan. Pada tahun 1642 daerah Panjer diresmikan sebagai kabupaten otonom. Sebagai pejabat bupati pertama di Kabupaten Panjer adalah Raden Tumenggung Bodronolo tahun 1642 sampai 1657.

Untuk menghormati jasa Pangeran Bumidirdjo Kabupaten Panjer diubah menjadi kabupaten Kebumen. Asal kata dari Bumi yang merujuk pada nama Bumidirdjo. Kebumen, berasal dari kata ke bumi an. Secara morfologis menjadi Kebumen. Dalam konteks semantis Kebumen adalah tempat tinggal tinggal yang dihuni Pangeran Bumidirdjo.

Perubahan nama Kabupaten Panjer menjadi kabupaten Kebumen terjadi pada tahun 1861. Bupati Kebumen dijabat oleh KRT Arungbinang ll yang dilantik oleh Sinuwun Paku Buwono IX di istana Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Nama Kebumen semakin harum wangi semerbak di kawasan Brang Kulon.

Tempat istirahat abadi Tumenggung Honggowongso yaitu desa Kabejen Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Honggowongso terkenal sebagai pekerja keras. Paku Buwana II selalu menggunakan tenaga dan pikiran untuk memajukan Karaton Surakarta Hadiningrat. Tugas dilakukan dengan kesungguhan.

Pucung

Basa ngelmu mupakate lan panemu,
Pasahe lan tapa,
Yen satriya tanah Jawi,
Kuna kuna kang ginelung tri prakara.

Adipati Arungbinang memegang teguh kepribadian bangsa. Agar jatidiri semakin utuh sepuh kukuh bakuh. Presiden Prabowo Subianto memiliki bekal kepemimpinan yang ampuh wutuh tangguh.

B. Pangarsa Dulangmas.

Dulangmas merupakan akronim populer Kadu Magelang Banyumas. Prabowo Subianto memiliki trahing kusuma rembesing madu.

Teladan Para Pemimpin Kebumen.

Masa kepemimpinan Adipati Arungbinang selalu dilekatkan dengan prestasi produksi dan kreasi. Dengan berdasarkan konsep kepemimpinan hastabrata. Yakni ajaran ekologis yang berhubungan dengan kearifan kisma, surya, candra, kartika, maruta, samudra, dahana, tirta.

Warisan Tumenggung Honggowongso dalam bidang konstruksi bangunan memang terkenal. Raja Paku Buwana II menunjuk sebagai pemborong bangunan Karaton. Mutu bangunan dijamin bagus.

Jasa Tumenggung Honggowongso atau Adipati Arungbinang besar sekali. Dari Kabupaten Panjer menjadi Kabupaten Kebumen perlu perjuangan. Wajar bila Paku Buwana II begitu percaya.

Kegiatan pusat kerajaan Mataram harus berjalan aman damai. Sebagai pendamping raja Mataram, Kanjeng Ratu Retno Dumilah bertindak amat bijaksana. Beliau menghormati keberadaan Kanjeng Ratu Waskitha Jawi, permaisuri Panembahan Senapati. Posisi beliau lebih senior. Dua garwa padmi ini samad sinamadan.

Putri sulung Senapati bernama Ratu Pembayun. Menikah dengan Ki Ageng Mangir. Lahirlah Pangeran Maduseno. Beliau dinikahkan dengan Dewi Majati, putri Pangeran Bumidirdjo. Dari pernikahan Agung dihadiri segenap kerabat Madiun, Pati, Jepara, Pengging, Pajang, Demak Bintara, glagah wangi dan Mataram. Mereka menganggap kumpule balung pisah. Pernikahan ini terjadi pada tahun 1612. Berkenan hadir Kanjeng Sinuwun Prabu Hadi Hanyakrawati.

Pahargyan manten Pangeran Maduseno dan Dewi Majati diharapkan membawa kawibawan kawidadan kabagyan kamulyan lan karaharjan di bumi Panjer. Segera pangeran Maduseno ditetapkan sebagai kepala wilayah Panjer dengan status wedana sepuh.

Kawedanan Panjer masih diampu langsung oleh pemerintahan pusat kerajaan Mataram. Rajanya Sultan Agung Hanyokro Kusumo tahun 1613 sampai 1645. Pernikahan Pangeran Maduseno dan Dewi Majati melahirkan Raden Mas Bodronolo. Kelahiran dua bangsawan agung disambut suka gembira oleh segenap rakyat Panjer. Terlebih pemerintah kerajaan Mataram. Wiji sejati telah lahir. Pemimpin baru sudah dinanti nanti. Bang bang sumirat, kadi surya arsa madhangi jagad raya.

Prestasi wilayah Panjer meyakinkan pemerintahan pusat. Untuk dinaikkan statusnya dinilai lebih dari cukup. Kanjeng Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja Mataram menetapkan Panjer sebagai kabupaten otonom pada tahun 1642. Kehormatan dan anugerah buat warga Brang Kulon. Pejabat bupati Panjer yang pertama diserahkan kepada Raden Mas Bodronolo. Kabupaten Panjer mendapat pemimpin yang bener, kober, seger, pinter, bleger.

Wilayah Panjer juga berkembang kehidupan keagamaan. Sunan Geseng adalah murid Kanjeng Sunan Kalijaga, guru suci ing tanah Jawi. Sunan Geseng menyebarkan agama Islam di Pertapan Gunung Geyong Sadang. Muridnya melanjutkan risalah Sang guru. Namanya Ki Ageng Singopotro. Beliau sakti mandraguna, waskitha ngerti sakdurunge winarah. Kerap menjalankan tapa ngrame, tapa ngidang, tapa kungkum dan tapa ngeli.

Putri Ki Ageng Singopotro amat cantik jelita, bernama Endang Potrosari. Menikah dengan Raden Mas Bodronolo. Pernikahan ini melahirkan putra yang cakap cukup, yaitu Raden Mas Kertosuto dan Raden Mas Hastrosuto. Raden Mas Kertosuto bertugas di wilayah Panjer Rama Lembah.

Raden Mas Hastrosuto bertugas di wilayah Panjer gunung. Kabupaten Panjer semakin arum kuncara. Kedudukan Kabupaten Panjer amat kuat pada waktu pemerintahan Sinuwun Amangkurat Tegal Arum. Beliau menjadi raja Mataram tahun 1645 sampai 1677. Permaisuri raja bernama Kanjeng Ratu Wiratsari. Garwa Prameswari Mataram kerap berkunjung di Kabupaten Panjer. Mereka membina ibu ibu dengan memberi ketrampilan membatik dan menyulam. Sebagian diajari kursus di Sembarang untuk membuat lumpia. Ada yang dikirim ke Kediri untuk belajar membuat tahu takwa.

Bupati Hastrosuto amat hormat kepada Kanjeng Ratu Wiratsari yang memperhatikan Kabupaten Panjer. Pada tahun 1659 diadakan pemutaran pabrik minyak sari nabati. Peralatan diperbarui. Modal ditingkatkan, menejemen makin rapi. Pemasaran digarap dengan tertib.

Sementara itu dirintis pula pabrik semen di daerah Gombong. Usaha ini berhasil membawa kemakmuran. Keberadaan Kabupaten Panjer cukup diperhitungkan dalam kancah diplomasi Mataram. Joko Sangrib adalah putra Tumenggung Sosrowijoyo, bupati Madiun. Beliau menikah dengan Rara Mangunsari, putri Demang Honggoyudo di Kutho Winangun. Mertuanya memberi nama kebesaran kepada Joko Sangrib, dengan gelar Tumenggung Honggowongso.

Bersama dengan Kyai Yasadipra dan Pangeran Wijil, Tumenggung Honggowongso mendapat tugas memindahkan ibukota dari Kartasura ke Surakarta pada tahun 1745. Tugas besar ini berhasil dengan memuaskan. Ini terjadi pada masa pemerintahan Sinuwun Paku Buwono ll. Perpindahan ibukota berlangsung secara megah meriah. Sigra jengkar saking Kartawani.

Jasa besar Tumenggung Honggowongso atau Adipati Arungbinang mendapat penghargaan yang memadai. Kanjeng Sinuwun Paku Buwono lll yang memerintah tahun 1749 sampai 1788 amat berkenan. Beliau mengangkat Tumenggung Honggowongso sebagai menteri luar negeri untuk kawasan Brang Kulon.

Anak keturunan Tumenggung Honggowongso atau Adipati Arungbinang meneruskan nilai perjuangan para leluhur. Mereka selalu berusaha untuk mendapatkan wirya arta winasis.

Paku Buwana II begitu sukses membangun istana kebanggaan orang Jawa. Tokoh Kebumen mendapat kepercayaan besar. Istana berdiri kokoh.
Hasil perjuangan Adipati Arungbinang terkenang sepanjang masa.

C. Darma Bakti untuk Nusa Bangsa.

Dhandhanggula Arungbinang.

Trah kusuma prajurit sinakti,
wus kawentar satria utama,
mumpuni kasarjane,
Reh saniskara putus,
Wicaksana alus ing budi,
Satria mandraguna,
Tur rembesing madu,
Wijiling amaratapa,
Kang sanyata tedhaking andana warih,
Kuncara Arungbinang.

Begitulah watak wantu Adipati Arungbinang. Pemimpin yang memberi teladan utama. Warga Kebumen bisa melacak jasa dan perjuangan. Ahli Bangunan Karaton Surakarta.

Tumenggung Honggowongso yang bergelar Kanjeng Adipati Arungbinang mewarisi keutamaan dalam bangunan istana. Karaton Surakarta Hadiningrat berdiri megah mewah.

Keteladanan Tumenggung Honggowongso cocok buat pembinaan mental generasi muda. Beliau kepercayaan Paku Buwana II raja Surakarta. Pengabdian Para Bupati Panjer Kebumen merupakan praktek kebajikan.

1. Raden Mas Bodronolo, tahun 1642 sampai 1657. Dilantik jaman kerajaan Mataram kerta. Rajanya Sultan Agung.

2. Raden Tumenggung Hastrosuto, tahun 1657 sampai 1677. Dilantik jaman kerajaan Mataram Plered. Rajanya Sinuwun Amangkurat Tegal Arum.

3. KRT Kolopaking l, tahun 1677 sampai 1710. Dilantik jaman kerajaan Mataram Kartasura. Rajanya Sinuwun Amangkurat Amral.

4. KRT Kolopaking ll, tahun 1710 sampai 1751. Dilantik jaman kerajaan Mataram Kartasura. Rajanya Sinuwun Paku Buwono l.

5. KRT Kolopaking lll, tahun 1751 sampai 1790. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono IV.

6. KRT Kolopaking IV, tahun 1790 sampai 1833. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono VII.

7. KRT Arungbinang l, tahun 1833 sampai 1861. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono VII.

8. KRT Arungbinang ll, tahun 1861 sampai 1890. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono IX.

9. KTR Arungbinang lll, tahun 1890 sampai 1908. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono IX.

10. KRT Arungbinang IV, tahun 1908 sampai 1934. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono X.

11. KRT Arungbinang V, tahun 1934 sampai 1942. Dilantik jaman Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono X.

12. RM Prawoto Sudibyo, tahun 1942 sampai 1945. Dilantik jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat. Rajanya Sinuwun Paku Buwono XI.

13. KRT Said Prawirosastro, tahun 1945 sampai 1947. dilantik jaman Presiden Soekarno.

14. RM Soedjono, tahun 1947 sampai 1948. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

15. RM Istikiro Sosrobusono, tahun 1948 sampai 1951. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

16. RM Slamet Projorahardjo, tahun 1951 sampai 1956. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

17. R. Prodjosudarto, tahun 1956 sampai 1961. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

18. R. Sudarmo Sumohardjo, tahun 1961 sampai 1963. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

19. RM Sukardjo Notoprodjo, tahun 1963 sampai 1964. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

20. Drs. R. Soetardjo Kolopaking, tahun 1964 sampai 1966.

Dilantik jaman Presiden Soekarno.

21. R. Suyitno, tahun 1966 sampai 1968. Dilantik jaman Presiden Soekarno.

22. Mashud Mertosugondo, tahun 1968 sampai 1974. Dilantik jaman Presiden Soeharto.

23. R. Soepeno Soerjodiprodjo, tahun 1874 sampai 1979. Dilantik jaman Presiden Soeharto.

24. Drs. H. Dadiyono Yudoprayitno, tahun 1979 sampai 1984. Dilantik jaman Presiden Soeharto.

25. Letkol Bernard Prawiridihardjo, tahun 1984 sampai 1985. Dilantik jaman Presiden Soeharto.

26. HMC Tohir, tahun 1985 sampai 1990. Dilantik jaman Presiden Soeharto.

27. HM Amin Sudibyo, tahun 1990 sampai 2000. Dilantik jaman Presiden Soeharto.

28. Dra. Rustriningsih M.Si. Tahun 2000 sampai 2008. Dilantik jaman Presiden Abdurrahman Wahid.

29. KH Nashiruddin Al Manshur, tahun 2008 sampai 2010. Dilantik jaman Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.

30. H. Buyar Winarso SE, tahun 2010 sampai 2015. Dilantik jaman Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.

31. Mohammad Yahya Fuad SE, tahun 2016 sampai 2018. Dilantik jaman Presiden Joko Widodo.

32. KH Yaud Mahfudz, menjabat sejak tahun 2018. Dilantik jaman Presiden Joko Widodo.

Perjalanan Kabupaten Panjer Kebumen berlangsung aman damai. Masyarakat Kebumen selalu guyub rukun. Bersatu padu bersama untuk maju.

Gendhing Umbul Umbul

Mbata rubuh budhale wadya gumuruh. Tumandang girang girang. Cukat ceket tandang. Jumangkah gagah gumregah liru pernah. Wus samapta siyaga gya makarya. Angangkat karyane praja. Murih kerta harja.

Kebumen menyadarkan warganya untuk mengenal ekologi bumi. Yakni bumi aji tirta suci. Dalam hidup berbangsa dan negara, muncul semangat kebangsaan. Warga negara yang cinta tanah air dan bangsa.

Honggowongso tokoh Kutowinangun yang tersohor. Atas jasanya pada tahun 1749 dinobatkan sebagai Bupati Kebumen. Bergelar Kanjeng Raden Adipati Arungbinang.

Paku Buwana II menetapkan Tumenggung Honggowongso sebagai pemborong istri Karaton Surakarta Hadiningrat. Bupati Kebumen ini ahli dalam bidang konstruksi. Arsitektur Kraton lestari dengan segala kemegahan.

Makam Adipati Arungbinang berada di desa Kebejen Kutowinangun Kebumen. Rakyat sowan ing Pajimatan Arungbinang. Dengan harapan suri teladan merembes ke segenap generasi penerus. Yakni tepa palupi kautaman. Insan yang menaburkan watak ber budi bawa laksana.

Karaton Surakarta Hadiningrat kali ini datang lengkap. Dengan dipandu oleh Mas Ngabehi Taryono Hadipuro tata cara jangkep dilakukan. Kukusing dupa kumelun mengiringi doa untuk Swargi Adipati Arungbinang I sampe Adipati Arungbinang VIII. Tokoh besar yang memberi inspirasi dan informasi historis.

Kebersihan wujud kesetiaan. Turut pula mendapat doa yaitu KRT Tirtonagoro ahli nujum Karaton Surakarta Hadiningrat. Bersama dengan Tumenggung Honggowongso atau Adipati Arungbinang terlibat aktif dalam proses pindahan ibukota negara dari Kartasura ke Surakarta. Tokoh lain yakni Ngabehi Suradipa, Ngabehi Rekdirjo dan Nawangsih. Berjajar jajar bersama dengan peristirahatan Adipati Arungbinang.

Butir butir kearifan lokal ditimpa tiada henti. Jasa dan perjuangan leluhur merupakan sumber kebajikan. Masa depan mengayun atas dasar nilai sejarah.

Keseimbangan jasamani rohani jiwa raga berbuah ketentraman. Tahlil tahmid tasbih berkumandang di arena Pajimatan. Duduk bersimpuh dengan dipandu oleh keluarga besar KRT Arungbinang. Lenggah saluku tunggal, megeng napas mbendung swara. Sajuga kang sinidhikara.

Perjuangan Adipati Arungbinang pantas untuk dilanjutkan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawan. Pemimpin dan rakyat Kebumen semakin berdarma bakti. Demi kemakmuran ibu pertiwi.

Jasa dan perjuangan Adipati Arungbinang tercatat dengan tinta emas. Taburan kebajikan mengharumkan bumi dulangmas: Kedu Magelang Banyumas di sepanjang pegunungan Serayu. Ungkapan agar selalu Sir Rahayu, demi keselarasan lahir batin.

Leluhur Prabowo Subianto dari Kebumen jelas berjasa dalam menganyam peradaban yang anggun dan agung. Keteladanan yang relevan untuk masa kini. Jatidiri bangsa tertata rahayu lestari.