(Prof. Sri Minda Murni)

Salah satu topik yang banyak diulas pada saat kehadiran Rektor Universitas Gadjah Mada dalam forum ‘UGM Menyapa Alumni’ pada tanggal 3 Agustus 2022 di Hotel Adi Mulia adalah soal KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Hubungan kampus dengan pemerintah kabupaten kota sudah akrab sejak lama. Sejak awal sampai saat ini format KKN terus dikembangkan sedikitnya dengan tiga tujuan:
1) desa memperoleh manfaat dari kehadiran mahasiswa/kampus dalam membantu mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakatnya,
2) kampus/dosen mendapat manfaat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat mereka,
3) mahasiswa memperoleh pengalaman pra kerja.

UGM sebagaimana halnya universitas lain akan lebih mampu merumuskan program KKN yang solutif manakala masalah serta langkah-langkah penyelesaiannya sampai tuntas terkomunikasikan dan tersosialisasikan dengan baik diantara 2 fihak.

Di Pakpak Bharat sendiri, dalam tiga bulan terakhir ini, diskusi tentang KKN mahasiswa merupakan salah satu trending topic di rumah dinas Wakil Bupati.

Saat ini terobosan yang dilakukan adalah melibatkan mahasiswa KKN secara bergiliran (setiap hari Sabtu Minggu) untuk membantu percepatan konservasi hutan kafur Pakpak Bharat di Desa Sibagindar tepatnya di lokasi Delleng Degak, sebagai bagian yang menyatu dengan program KKN mereka di desa masing-masing.

Peran besar Wakil Bupati Pakpak Bharat Dr.H.Mutsyuhito Solin, M.Pd, Dr. Phil Ichwan Azhari dari Jurusan Sejarah Universitas Negeri Medan (Unimed), dan Kordinator KKN Unimed di Pakpak Bharat yakni Dr. Wahyu Tri Atmojo sangat besar. Alhamdulillah respon sangat baik diberikan oleh Camat Pagindar Bapak Sadatua Manik dan Kepala Desa Bapak Sondang Manik yang didukung seluruh tim kecamatan dan desa.

Interaksi positif, gotong royong, dan kordinasi fleksibel tanpa prosedur berbelit-belit serta didukung semangat menjadikan kecamatan Pagindar tidak lagi menjadi daerah terisolir membuat pekerjaan ini mudah dikerjakan.

Bahkan saat ini tim Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang dipimpin Dr. Sabrina. M.Si juga telah mengambil peran membantu melakukan budi daya pohon kafur. Hal ini tentu sangat penting sebab perambahan hutan kafur sudah sangat meluas di areal hutan lindung ini. Sementara sikap pasrah pada tumbuhnya anakan pohon kafur secara alamiah saja tidak dapat lagi diandalkan untuk menjamin pelestarian hutan kafur.

Selain program konservasi alam, program koservasi budaya juga akan dilakukan di hutan kafur ini. Masyarakat yang dahulunya adalah petani kafur telah menyimpan budaya pencari kafur ini di dalam laci sejarah. Padahal sebenarnya dikumentasi sejarah yang tersimpan di dalam aktifitas memanen kafur dan ombil (minyak) nya merupakan kekayaan budaya luar biasa di Pakpak Bharat.

Salah seorang teman saya’ Andi Wete Polili dosen di jurusan Bahasa Perancis Unimed telah menawarkan kepada kita untuk mempersiapkan bahan sajian tentang Budaya Pakpak Bharat yang akan beliau persembahkan di forum internasional Perancis. Sebagai ambassador kerjasama universitas salah satu tugasnya adalah memastikan cross cultural understanding terjadi di kedua negara.

Budaya mencari kafur dan ombil potensial kita internasionalkan mengingat pohon kafur sendiri sudah amat langka di dunia dan budayanya pasti sangat berharga sehingga perlu kita lestarikan juga dalam program konservasi budaya.

Bila Delleng Degak suatu saat berhasil kita jadikan sebagai desa wisata, hal ini merupakan bonus saja atas upaya konservasi alam dan konservasi budaya yang kita lakukan.

KKN terkait konservasi alam dan budaya yang kita mulai di semester ini akan kita matangkan lagi ke depan. Misalnya harus ada indikator keberhasilan yang digunakan sebagai alat ukur, ada catatan tentang ‘before and after’ nya, ada kerangka acuan tentang ketuntasan pekerjaan sekaligus format sustainabilitasnya.

Paparan saya tentang hutan kafur Pakpak Bharat di forum ‘UGM Menyapa Alumni’ ini telah mendapat perhatian yang kuat dari UGM sendiri maupun para alumni yang hadir yang saat ini bekerja di berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Dukungan dari mereka kuat dan dilandasi semangat bahwa UGM akan membantu alumninya sukses di tempat mereka saat ini mengabdi.

Walau peran saya hanya sebagai Ketua Bidang Pembinaan karakter Keluarga TP PKK dan Ketua Pokja Bunda PAUD Pakpak Bharat, namun sebagai alumni UGM saya berharap mampu menjadi daya tarik bagi ikut sertanya UGM dan KAGAMA ( Korps Alumni Gadjah Mada) dalam upaya konservasi alam dan budaya di Pakpak Bharat.

Semoga.