ROKAN HILIR | ARUSMALAKA.COM
Alangkah Sejatinya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditujukan bagi anak usia sekolah 6 hingga 21 tahun seyogianya untuk mendapatkan layanan pendidikan hingga menyelesaikan pendidikan sampai tingkat menengah. Akan tetapi dalam prakteknya masih saja ada oknum guru yang menyunat dana tersebut. Salah satunya di SD Negeri (SD N 018) Sintong Kecamatan Tanah Putih, Kabupatan Rokan Hilir Provinsi Riau.
Pemberitaan sebelumnya yang sudah di publikasikan di beberapa media online untuk di tanggapi pihak terkait, namun diduga diabaikan begitu saja.
Di pemberitaan sebelumnya Salah satu walimurid berinisial G (45) mengungkapkan, kepada tim wartawan (mengatakan red) semenjak tahun 2017 hingga tahun 2021 dana KIP yang ia terima di SD Negeri 018 itu hanya Rp 200 ribu pertahun. Selebihnya dipotong oleh oknum guru tanpa alasan yang pasti.
“Pemotongan itu pihak kami mengetahui ketika saya mengambil langsung dana itu ke bank BRI tahun 2022 ini. Dari pengambilan langsung itulaah baru saya tahu bahwa ternyata dana KIP yang saya terima selama ini disunat oleh oknum guru dan TU SDN 018 itu”, ujarnya.
Menurut dia G (walimurid) tersebut, besaran dana KIP sejatinya Rp 450 pertahun. Hanya saja yang boleh ditari kwaktu itu hanya Rp 400 ribu karena yang Rp 50 ribu harus tinggal di buku tabungan Bank ,” ungkap G.
Merasa ada yang tidak beres soal dana KIP itu selama ini, walimurid ini pun mencoba mempertanyakan ke pihak sekolah. Akan tetapi dirinya tak mendapat informasi yang jelas, sehingga ia pun membeberkan hal ini kepada wartawan.
Ketika hal ini tim menanggapi dan mencoba meng konfirmasi, bagian Tata Usaha (TU) SD Negeri 018 Sintong Kecamatan Tanah Putih, Rohil, Ijip tak menampik terkait pemotongan tersebut.
“Benar saya berikan uang sama ibu guru Lopina Sitepu sebesar Rp 200 ribu/murid bagi penerima KIP,” ujar Ijip.
Ketika ditanya apa dasar hukumnya pemotongan dana KIP tersebut, Ijip hanya bisa menjawab bahwa dirinya siap mengembalikan kepada yang bersangkutan dan bertanggungjawab atas pemotongan dana tersebut. Kepada awak media, Ijip pun meminta bantuan agar wartawan untuk menjembatani untuk bertemu dengan pihak wali murid tentang hal pemotongan tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SD Negeri 018 Dahri A.MP drinya mengaku kecewa terhadap oknum guru yang dinilai tak berkompeten tersebut. Ia pun menyarankan agar persoalan ini diselesaikan saja dan tanpa kehadiran dirinya pun juga akan selesai, ucapnya, Senin (25/7/2022).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Rohil Nurhidayat saat di konfirmasi melalui pesan elektronik, mengatakan,
Assalamualaikum wr wb
Apakabar pak kadis sehat kan pak? mudah mudahan begitulah harapan kita, dan lancar untuk menjalankan aktifitasrutinnya amin yra.
Izin pak kadis terkait pemberitaan di atas yang menyangkut program pemerintah tentang dana kip tersebut apa tanggapan bapak selaku kadis kab rohil ?
Izin dan mohon maaf kalau tidak ada tanggapan dari pak kadis dan kepsek yang bersangkutan akan saya kordinasikan dengan pak kadis prov riau (Jobkurniawan) mohon izin pak kadis
Dijawab
Berdasarkan berita kemarin sdh saya infokan ke anggota di Disdik untuk ditelusuri dan dicari tau permasalahannya ke sekolah tersebut.
Terimakasih atas kerjasamanya pak kadis mari sama sama kita dukung untuk membangun generasi penerus bangsa pak kadis
Terimakasih banyak juga atas infonya.👍👍
hingga berita ini dipublish belum memberikan hasil dari penelusuran hal itu.
(Tim/ M Hrp)