Ini Sosok M. Razkiazka Manfira Hasan, Siswa Berprestasi dan Hafiz 22 Juz Al-Qur’an.

Nama lengkapnya M. Razkiazka Manfira Hasan. Anak pertama dari pasangan Imanuddin Hasan, S.Farm dan Hj Zafirah Filza, S.Sos ini duduk di bangku SMP Al-Azhar Medan.

Razki merupakan salah satu siswa berprestasi di SMP Al-Azhar Medan. Berbagai prestasi lomba olimpiade pada bidang Sejarah dan Geografi telah ia raih. Selain banyak prestasi, Razki juga Hafiz 22 Juz Al-Qur’an.

Saat masuk di SMP Tahfiz, Razki hanya bisa 3 surah, yaitu Surah Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Falaq. Namun berkat bimbingan program tahfiz di sekolah dan juga bimbingan dari para gurunya, Razki berhasil menyelesaikan 22 juz selama 2 tahun 6 bulan.

Orang tua Razki sangat senang dan bangga atas pencapaian prestasi anaknya. Menurut orang tuanya, keseharian Razki berubah. Di rumah Razki selalu menggunakan sarung dan tidur dengan Al-Quran, Tahajudnya sudah 3 tahun ini tidak pernah ditinggalkannya, dia selalu ceria.

Razki yang lahir pada 3 Juni 2008 juga anak yang penurut, agak pendiam dan tidak begitu banyak bergaul di luar rumah. Peran orang tua Razki sangat besar dalam mendidik Razki dari sejak kecil hingga saat ini.

Menurut orang tuanya, ternyata Razki sangat mengidolakan gurunya yaitu Ustad Ali Akbar Panggabean dan Ustad Zubeir. Dari dua sosok guru yang inspiratif inilah Razki termotivasi untuk terus berprestasi.

Razki selalu semangat ketika Ustad Zubeir masuk kelas, padahal saya lihat Ustad Zubeir keras dalam mengajar anak-anak, tapi di mata Razki Ustad Zubeir adalah Ustad yang sangat lucu dan menyenangkan, kalau Ustad Zubeir tidak datang Razki sangat kecewa. Razki selalu mengejar Ustad Zubeir untuk menyetorkan hafalannya. Ustad Ali, Razki suka dengan beliau karena kepintarannya, tegas, dan Razki suka berdiskusi tentang banyak hal.

Razki mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter. Tekadnya bila menjadi seorang dokter ia
akan menggratiskan hafiz dan orang yang kurang mampu.

Pada satu saat perbincangan Razki dengan uminya, Razki pernah bertanya, “Umi kenapa hafiz Quran itu hidupnya sangat-sangat sederhana Umi? Rumah hafidz disamping Mesjid”, dia juga bilang ke saya “Umi kalau kita asal perintah hafiz Quran itu berdosa loh mi” dan dia juga bilang kalau hafiz Quran meninggal jangankan manusia, malaikat aja bersedih segitu mulianya lah para hafiz Quran itu tapi kita tidak memperlakukannya seperti itu. (Hafiz = Quran berjalan).

Lanjut orang tua Razki, Saya selalu pesan ke Razki jika Razki berhasil carilah 2 guru mu itu, jangan pernah lupakan mereka, karena tanpa mereka Razki belum tentu seperti ini.

Banyak hal yang Razki dapat semenjak bersekolah di Al-Azhar. InshaAllah ternyata orang tua Raski tidak salah pilih sekolah.

“Saya sangat bersyukur sekali, karena dahulu kami sangat khawatir melihat Razki tidak ada teman, tetapi sekarang Razki bilang kepada kami, Umi tidak usah suruh Razki lagi cari teman karena Razki sudah punya teman, Al-Quran lah teman Razki (itulah yang dia bilang ke kami) dengan Al-Quran juga dia banyak tahu tentang isi dunia, itulah salah satunya dia mencintai Al-Quran sampai akhir hayatnya.. Aamiin Ya allah”, ungkap Hj Zafirah Filza, S.Sos.

(AM-01)