TAPANULI SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Ketua Dewan Pembina Ikatan Marga Nasution (IKANAS) Parulian Nasution mengatakan, dengan berubahnya status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padang Sidempuan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syech Ahmad Addary (Syahada), kedepannya harus lebih kompetitif dan kualitatif.

“Kompetitif dan kualitatif dalam artian mampu membangun peradaban pendidikan di Indonesia khususnya di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), karena kemajuan bangsa tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan,” kata Ketua Dewan Pembina Ikatan Marga Nasution (IKANAS) Parulian Nasution di Bosque Kafe, Jalan Kenanga Kota Padang Sidempuan, Jumat (10/6/2022) malam.

Lebih lanjut Parulian mengatakan, perubahan Institut ke Universitas tentu akan menunjukkan arah kemajuan yang lebih besar, karena itu proses pembelajaran, proses interaksi belajar mengajar, motivasi belajar dan evaluasi belajar menuntut perlunya inovasi dan teknologi serta metodologi pembelajaran yang lebih modern.

Oleh karena itu, UIN Syahada harus melahirkan laboratorium kurikulum yang setiap saat bekerja lebih mengedepankan kajian-kajian ilmiah demi mendorong pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, ujar Parulian.

Karena sebagai satu-satunya Universitas Negeri di Tabagsel, UIN Syahada harus memiliki peran strategis dalam mengambil peran untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa.

“UIN harus akseleratif dalam beradaptasi untuk menuju UIN yang gemilang dengan berupaya menghadirkan berbagai prodi-prodi baru, untuk menjawab kebutuhan masyarakat Tabagsel yang lebih dinamis untuk masa yang akan datang,” tegas Parulian yang juga Sekda Tapsel itu.

Selain itu lanjut Parulian, UIN Syahada juga harus sesegera mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait perubahan status ini.

“Masyarakat harus bisa memahami reposisi UIN saat ini dalam dunia pendidikan yang lebih kompetitif,” terangnya.

Disisi lain kata Parulian, UIN Syahada juga harus bisa membaca peluang dan potensi untuk pengembangan UIN ke depan, termasuk dalam sumber pendanaan agar tidak selalu mengharapkan kucuran dana dari APBN sebagai penopang kemajuan di masa yang akan datang.

“Selamat atas transformasi IAIN Padang Sidempuan menjadi UIN Syahada, semoga semakin jaya kedepan,” ucapnya.

(Saad Siregar)