Oleh : Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA Hp 087864404347

A. Ajaran Abdi Dalem Karaton Surakarta.

Organisasi Pakasa menjadi wadah aktivitas sosial budaya bagi abdi dalem. Paguyuban abdi dalem Karaton Surakarta Hadiningrat melakukan rapat pada hari Minggu Kliwon, 6 Pebruari 2022. Langsung dipimpin oleh KPH Dr Wirobhumi SH, selaku Pangarsa Punjer.

Wadah organisasi bernama Pakasa. Singkatan dari Paguyuban Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat. Berdiri tanggal 29 Nopember 1931. Saat itu raja yang memerintah adalah Sri Susuhunan Paku Buwana X, Raja Karaton Surakarta Hadiningrat tahun 1893 – 1939.

GKR Dra Wandansari Koes Moertiyah M.Pd ketua Lembaga Dewan Adat. Pengageng Sasana Wilapa Karaton Surakarta Hadiningrat ini memberi wejangan yang jelas lugas tuntas. Abdi dalem begitu semangat untuk melakukan pasuwitan.

Peserta pertemuan dari Pakasa cabang Klaten, Ponorogo, Nganjuk, Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, Pati, Purwodadi, Trenggalek, Semarang. Untuk cabang lain mengikuti rapat melalui zoom. Media sosial ini cukup untuk memudahkan untuk sosialisasi organisasi.

Pakasa cabang ini memiliki tekad untuk mengembangkan Paguyuban abdi dalem Mataram Surakarta. Kiprah Pakasa cukup bermakna dalam menumbuh kembangkan budaya tradisional.

Utusan dari Pakasa cabang Klaten tampak KRA Probonagoro dan KMT Suci Marheningsih. Pakasa Nganjuk diwakili oleh KRAT Sukoco Madunagoro, KMAT Ida Srimurtini Madusari, KMT Indarti, KRT Mada dan KRT Krisna. Dari Ponorogo dipimpin oleh KRA Gendut. Tokoh gebang tunatar Ponorogo ini menghayati nilai pasuwitan.

Dalam mengabdi para Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat berpedoman pada ajaran leluhur. Setya, saraya, rumeksa yang berarti loyalitas, dedikasi dan kontinyuitas. Ajaran dasar ini dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

B. Jiwa Pengabdian Kawula Karaton Surakarta.

Nasi kuning tersedia sebagai santap siang. Kebetulan KP Sangkoyo sedang ulang tahun. Bersamaan dengan hari weton GKR Wandansari. Pesta dan konsolidasi organisasi berjalan beriringan.

Warga Pakasa berbusana batik dan safari. Dengan memakai iket blangkon. Duduk lesehan di atas tikar. Santai serius mentes luwes. Kegiatan organisasi Pakasa bertempat di Dalem Kayonan Baluwarti, sebelah alun alun kidul.

Teh panas menemani pertemuan. Pendopo Kayonan sungguh indah megah gagah mewah. Foto Sinuwun Paku Buwana XII berdampingan dengan Kanjeng Ratu Ageng Pradapaningrum. Terpampang pula foto GKR Galuh Kencono, GKR Sekar Kencono, GKR Retno Dumilah, GKR Wandansari, GKR Ayu Koes Indriyah. Wibawa dan kharisma memancar ke segala penjuru.

Tawaran program yang diajukan misalnya pentas seni di pagelaran Kraton Surakarta. Tiap bulan Pakasa cabang bisa pentas bergiliran. Wayang purwa, kethoprak, tari diberi kesempatan untuk tampil. Tentu saja gagasan ini disambut antusias.

Kabar gembira datang juga. Tanpa diduga ternyata pertemuan kali ini sempat ngrembug Daerah Istimewa Surakarta. Bersamaan dengan wacana munculnya pemekaran daerah otonom propinsi dan kabupaten. Dengan semangat budaya, warga Pakasa menyambut suka gembira.

Pertemuan rutin abdi dalem Karaton Surakarta Hadiningrat berjalan lancar. Ide cemerlang bergulir. Demi mengembangkan butir butir kearifan lokal. Seperti KRT Suparno, pengurus Pakasa Sragen. Pelatihan keprajuritan diikuti segenap abdi dalem Pakasa cabang. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.

KGPH Mangkubumi, putra mahkota Karaton Surakarta Hadiningrat memberi dhawuh wilujengan. Dilanjutkan dengan rapat lewat zoom. Rapat jauh terlaksana sambil kembul bujana andrawina.

Doa dan harapan tertuju kepada KGPH Mangkubumi. Hidup sehat, panjang umur, rejeki berlimpah dianugerahkan kepada para Pengageng Karaton Surakarta Hadiningrat.

Setya saraya rumeksa adalah prinsip dasar warga Pakasa dalam pengabdian. Setya merupakan bentuk loyalitas. Saraya adalah wujud kontribusi. Rumeksa berhubungan dengan aspek pelestarian.