ketika senja pun tiba
sering aku menghitung waktu
mengukurnya masa demi masa
dari setiap ruang yang kuhampiri
dari segenap makna yang kuserap
dari untaian nama-nama yang kukenal
seumpama mengaji dahulu
aku membuka kitab dari kiri ke kanan
memulainya dengan audzubillah..
menulis segala ajaran
yang diperdengarkan dengan imla’
dan membahasakan apa yang kutahu dari ilmu nahu
ketika senja pun tiba
segala diperdengarkan di ufuk
maghribi
mengurung senja ke ruang kiblat
dalam keindahan tajwid
dalam kekhusukan ayat-ayat
dalam isyarat bahasa tubuh sholat
tempat segala waktu bersujud
tempat segenap masa
boleh jadi tanda tanya
ketika cahaya secara perlahan
meredup
batas-batas sirna, menyusup
senja menyelup di ujung laut
ketika senja pun tiba
aku mengulang kaji
seberapa jauh kaki telah melangkah?
hingga kemana saja tempat sudah berjumpa?
semengerti apa kata menjadi begitu banyak nama-nama?
kaji belum dikalih
bacaan belum sempurna
panjang pendek suara belum terasa
ulanglah! sebelum pulang
datanglah dengan kasih sayang
senja membuatku makin rindu
15.3.16
Oppungleladjingga
Kampung Sunyi
(Kepada yang hidup
dan kepada yang mati)
kampung-kampung sunyi
pintu rumah dikunci
jendela tertutup rapi
orang-orang lalu pergi
meninggalkannya
kulihat perempuan berkerudung
dan lelaki berpeci
ramai-ramai menuju ke makam
menyabut rumput
membersihkan kubur seadanya
basahi nisan dengan doa
dan air mawar
lalu, kampung-kampung sunyi lagi
walau pintu makam dibuka
jendela ke rumah bercahaya
perempuan berkerudung
dan lelaki berpeci
ramai-ramai pulang silaturahim
kepada yang hidup kepada yang mati
Seribu Bulan Lantun Kerinduan
bulan seribu bulan
keampunan dilantunkan
kasih sayang Tuhan
menerangi hati orang beriman
bulan seribu bulan
jalan kemanusiaan sari pedoman
pesan-pesan Tuhan
dalam tadarus dinyanyikan
bulan seribu bulan
berpuasa menjaga kehidupan
sejalan pengujian keyakinan
sejak dulu sampai masa depan
bulan seribu bulan
alqur’an kitab ilmu pengetahuan
diturunkan 17 hari bulan ramadan
petunjuk mereka yang mencari jalan
bulan seribu bulan
menanti malam seribu impian
lailatul kadar jadi kerinduan
setia para penanti janji kebajikan
bulan seribu bulan
marhaban ya ramadan
rumah madrasah setiap insan
bagi lelaki dan perempuan
15Sya’ban1436H
02062015M
Oppungleladjingga
Di Ujung Sya’ban
membasuh nisan
bunga-bunga pusara
ayah dan bunda
merindu kampung
orang-orang ke sungai
mandi marpangir *)
dedaun pandan
bunga pinang dan jeruk
menyuci badan
sambut ramadan
suci hati dan badan
saling memaaf
bulan puasa
ramaikan malam-malam
sholat tarawih
merdu tadarus
pintu silaturahim
jalannya Tuhan
bulan maghfirah
turun kitab al quran
pintu hidayah
*) mandi marpangir:
mandi memakai rempah di alam terbuka seperti sungai atau danau dalam rangka menyambut bulan puasa yang bertujuan untuk menyuci diri dan mewangikan alam sungai, danau dan sekitarnya dalam tradisi mandailing dan angkola
oppungleladjingga
12 mei 2018
Kepada kawan2, sahabat dan handai tolan