Oleh Dr Purwadi M.Hum.
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, LOKANTARA,
HP 087864404347
Penobatan putra mahkota Karaton Surakarta dilaksanakan di Sitihinggil Karaton Surakarta Hadiningrat. Nama BRM Suryo Suharto yang lahir tanggal 5 Pebruari 1985 mendapat sesebatan baru. BRM Suryo Suharto atau KGPH Mangkubumi resmi bergelar KGPH Hangabehi.
Segenap warga kerajaan yang terdiri dari pangageng, sentana dan abdi dalem turut serta ngestreni. Doa para ulama dibaca di pagelaran sasana sumewa Karaton Surakarta Hadiningrat yang disaksikan sekitar 6000 orang abdi dalem. Pisowanan agung itu merupakan babak baru dalam regenerasi kepemimpinan monarki Jawa.
Peran KGPH Hangabehi muncul saat upacara tingalan jumenengan narendra Karaton Surakarta. Kegiatan adat ini berlangsung hari Kamis, 16 Pebruari 2023. Dengan berbusana kebesaran kerajaan, KGPH Hangabehi siap melanjutkan tradisi warisan leluhur. Berbekal pengetahuan dan pengalaman, tugas mulia bisa dilaksanakan sebaik baiknya.
Paguyuban kawula Karaton Surakarta atau PRAKASA dari Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten membantu kelancaran prosesi adat. Hadir pula warga PRAKASA dari Rembang, Demak, Semarang, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Blitar, Trenggalek, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kebumen, Tegal, Grobogan, Pati, Yogyakarta, Jakarta. Mereka berprinsip saraya setya rumeksa.
Labuh labet KGPH Hangabehi mendapat inspirasi dari raja Mataram pertama. Kisahnya penuh keteladanan.
Panembahan Senapati lahir pada tanggal 10 September 1536. Ibunya bernama Rara Sabinah, putri Ki Ageng Wanasaba. Ayahnya bernama Ki Ageng Pamanahan, putra Ki Ageng Nis. Asal usul Mataram melanjutkan kerajaan Majapahit, Demak dan Pajang.
Sebagai putra mahkota Kraton Surakarta, KGPH Hangabehi menelusuri jejak pendahulu. Dari alur ibu dan ayah, Panembahan Senapati masih keturunan Ki Ageng Tarub dan Prabu Brawijaya. Dinasti besar Jawa yang mewariskan gen kepemimpinan dan keutamaan. Trahing kusuma rembesing madu.
Babad Alas Mentaok merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Mataram. Tanah hadiah dari Sultan Hadiwijaya raja Pajang ini dibuka menjadi istana megah yang terletak di Kotagedhe. Mataram berubah menjadi negeri kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
Tombak Kyai Plered menjadi sifat kandel Panembahan Senapati. Pusaka kerajaan Mataram pernah digunakan untuk meredakan pemberontakan Arya Penangsang dari Kadipayen Jipang Panololan. Taktik kemenangan atas jasa Ki Ageng Pamanahan, Ki Ageng Penjawi dan Ki Ageng Juru Martani.
Ilmu pengetahuan dikembangkan demi kemajuan. Untuk itu Panembahan Senapati kerap mengirim pemuda Mataram untuk belajar di Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan dan Asia Tengah. Beasiswa dikucurkan untuk kelancaran proses pembelajaran.
Panembahan Senapati raja Mataram berkunjung ke Italia tgl 15 Pebruari 1594.
Galileo Galilei ahli fisika diundang untuk ceramah tentang geologi di kota Pati dalam rangka mangayu bagya HUT prameswari dalem, Kanjeng Ratu Waskithajawi.
Putri Ki Ageng Panjawi mengadakan konferensi ilmu pengetahuan alam yang diikuti segenap ahli IPA Mataram.
Putra Ki Ageng Pamanahan ini punya nama kecil Danang Sutawijaya atau Ngabehi Loring Pasar. Ketika studi banding ke Eropa sempat belajar bahasa Jerman, Inggris dan Perancis. Penguasaan bahasa Arab saat Panembahan Senapati melakukan ibadah umrah di Mekkah. Bahasa Mandarin dipelajari dalam rangka diplomasi dengan negeri China.
Komunikasi raja Mataram yang memerintah sejak tahun 1575 berdasarkan prinsip prinsip dasar linguistik. Dimulai dengan analisis fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Fonologi mempelajari tentang bunyi. Morfologi mempelajari bentuk kata. Sintaksis mempelajari tentang tata kalimat. Semantik mempelajari makna bahasa.
Berkat keahlian dalam bidang fisika, Panembahan Senapati menguasai seluk beluk lautan. Samudra selatan yang luas, keras dan ganas dijadikan bahan renungan. Raja Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul atau Kanjeng Ratu Kencanasari mengakui kehebatan Panembahan Senapati. Raja Mataram bisa menaklukkan pemuka makhluk halus. Panembahan Senapati lantas menikah dengan Kanjeng Ratu Kidul pada tahun 1576.
Panggung Sangga Buwana Karaton Surakarta digunakan untuk meditasi. Suara lampor atau angin yang menyertai Kanjeng Ratu Kidul begitu mrebawani. Ratu Kidul naik kuda srmbrani. Berangkat dari istana Saka Dhomas Bale Kencana. Kraton yang terletak di dasar laut ini terbuat dari emas berlian. Bersinar terang benderang dan serba berkilauan.
Tari Badhaya Ketawang diselenggarakan di Sasana Sewaka Karaton Surakarta Hadiningrat. Secara rutin gladhen tari Bedhaya Ketawang pada hari Selasa Kliwon.
Tingalan Jumenengan Sahandhal Sampeyan Dalem Ingkang Kanjeng Sinuwun Paku Buwana bentuk meditasi kolektif. Tanggal 25 Rajab para sentana, pengageng dan abdi dalem duduk hening sambil melakukan puja brata. Lenggah saluku tunggal, amepet babahan hawa sanga, sajuga kang sinidhikara.
Pertemuan Panembahan Senapati dan Ratu Kidul berlangsung terus. Tata cara dilaksanakan demi kesejahteraan lahir batin. Nak tumanak run tumurun tari Bedhaya Ketawang lambang kemakmuran.
Sembah kalbu yen lumintu dadi laku.
Manggih hayu ayem tentrem kang tinemu. KGPH Hangabehi mempelajari pitutur dari raja Surakarta.
Serat Wiwaha Jarwa diperoleh KGPH Hangabehi tentang meditasi kultural. Karya Sunan Paku Buwana III merupakan babon lakon Begawan Ciptoning.
Dalam media sosial KGPH Hangabehi lancar mengutip Serat Wulangreh. Dengan menggunakan lagu macapat, karya Paku Buwana IV dihayati makna etis filosofis. Sedang Serat Centhini karya Paku Buwana V memberi wawasan kepada KGPH Hangabehi tentang adat istiadat Jawa. Upacara tingalan jumenengan narendra Karaton Surakarta kali ini mesti berdasarkan pangeran. Tata cara sudah baku secara turun tumurun. Tanggal 16 Pebruari 2023 peran KGPH Hangabehi memang nyata.
Pengageng Sanana Wilapa Karaton Surakarta sekaligus ketua Lembaga Dewan Adat, GKR Dra Koes Moertiyah Wandansari M.Pd menuntun gerak langkah. Panggilan Gusti Mung merupakan guru dan Bibi KGPH Hangabehi. Tiap saat selalu memberi arahan dan bimbingan. KGPH Hangabehi, putra mahkota adalah tokoh harapan masa depan dalam bidang kebudayaan. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.