TEBING TINGGI | ARUSMALAKA.COM
Kelangkahan dan mahalnya harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di kota Tebing Tinggi,mengakibatkan para pengusaha kuliner seperti pengusaha kerupuk di Tebing Tinggi nyaris gulung tikar.
Pantauan Wartawan dilokasi, Kamis (24/3/2022) terlihat di salah satu tempat pengusaha kerupuk milik Edi (29),tepatnya di Jalan Swadaya, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan kota Tebing Tinggi, kepada wartawan mengatakan, dengan adanya kenaikan harga minyak goreng susah di dapat lagi.
“Untuk hasil produksi yang biasanya stabil, kini pihak pengusaha terpaksa mengurangi hasil produksinya sejak beberapa bulan terakhir ini, hal ini pun berdampak pada penghasilan para karyawan, dengan adanya kenaikan minyak goreng jam kerja karyawan terpaksa harus di kurangi yang mana biasanya dalam satu Minggu 6 hari kerja, kini menjadi empat hari kerja,”” tutur Edi.
Edi menambahkan, hingga saat ini harga minyak goreng di pasaran masih mahal dan susah di dapat. Untuk minyak goreng kemasan di hargai 23 ribu rupiah perliternya,
Sedangkan minyak goreng curah berkisar 15-16 ribu rupiah perliter, bahkan dengan kenaikan dan langkahnya minyak goreng curah sehingga tidak bisa di beli dengan jumlah yang banyak, padahal perusahaan miliknya sangat membutuhkan perharinya sebanyak 150 liter minyak goreng, bukan hanya minyak goreng saja,kenaikan harga barang lain seperti,tepung mengalami juga kenaikan rata-rata 2 ribu rupiah perkilonya.
Edi berharap, dengan adanya kenaikan harga minyak goreng dan tepung, pemerintah kota Tebing Tinggi harus cepat tanggap dalam menyelesaikan permasalah ini.
“Agar harga di pasaran segera stabil seperti biasanya, kalau terus menerus harga naik seluruh pedagang kuliner terancam gulung tikar,” tutunya.
(Sugito)