Bila dirimu dianggap serupa atau mirip dengan orang tertentu, atau orang terkenal sebenarnya hal itu langsung atau tidak langsung sudah menjadi beban. Beban psikologis yang dapat mengganggu keleluasaan diri. Berat atau ringan tergantung cara memperlakukan diri. Bahkan dapat menjadi tekanan yang dominan, bila sudah kehilangan rasa percaya diri. Walaupun sebenarnya ada kemampuan yang dimiliki.

Sedikitnya hal tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir, tingkah laku, orientasi, gaya hidup dan cara mengambil keputusan yang ingin selalu menyerupai itu. Menyerupai si Anu itu keren. Padahal karena kurang percaya diri saja untuk memulainya. Atau juga karena ada anggapan yang berlebihan bahwa melakukan sesuatu itu takut #salah. Dan ironisnya, ingin beramai-ramai mengajak orang lain untuk menyerupai pula. Yang pada akhirnya memungkinkan untuk berlindung atau bersembunyi di balik makna kemiripan dan menyerupai itu, selain merasa seperti orang tertentu. Padahal kamu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa.

Ingin serupa pikiran, pandangan, perasaan, fisik serta gaya hidup itu belum tentu asyik dan menyenangkan. Belum tentu menjadi bagian dari tabiat yang sejatinya. Juga bukan berarti sebuah cara untuk membangkang atau mengingkari keseragaman. Begitu juga bukan merupakan sebuah sikap untuk menunjukkan rasa kurang senang.

Perbedaan adalah jalan melapangkan angan dan harapan untuk menentukan keberadaan dan kehadiran di antara orang-orang tertentu atau orang terkenal itu. Kamu berbeda dengan orang yang ingin kamu sama-samakan dengan dirimu itu adalah jalan panjang mengenal dirimu dengan baik. Jangan tutup jalan itu dengan mengambil kemiripan dengan orang lain. Terutama dalam proses pencarian diri. Berteman sih, oke-oke saja.

Untuk mengurangi beban dan tekanan yang dominan itu, lupakanlah bahwa Anda punya kemiripan atau menyerupai orang tertentu atau orang terkenal itu. Kehadiran Anda adalah pribadi yang unik dan tersendiri dari sekian kesamaan dan kemiripan yang datang dari-Nya.

Tentu, perbedaan pun akan menunjukkan kepribadian yang unggul, ketika orang ramai-ramai ingin mirip atau menyerupai. Orang-orang yang ingin menyerupai orang lain sesungguhnya adalah pemilik kepribadian palsu.
JADILAH DIRI SENDIRI TANPA BAYANG-BAYANG ORANG LAIN.
MARI KITA BERBEDA! SELAMAT PAGI.

Deli, 13.3.16
Oppungleladjingga