DAIRI | ARUSMALAKA.COM
Pada Hari Guru Nasional, Bupati sekaligus Ketua Pembina PGRI Kabupaten Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu meluncurkan program Gerakan Dairi Merdeka Belajar dan Gerakan Dairi Gemar Berhitung.
Program ini diluncurkan di halaman Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang, Jumat (25/11/2022).
Gerakan Dairi Belajar merupakan terobosan Pemerintah Kabupaten Dairi untuk mempercepat terwujudnya Dairi Cerdas dan Dairi Unggul.
Terobosan ini fokus mempercepat terbentuknya sekolah penggerak dan guru-guru penggerak yang akhirnya menjadikan Kabupaten Dairi menjadi kabupaten penggerak.
“Dalam gerakan ini terdapat berbagai fitur guru penggerak, laman sekolah penggerak, laman implementasi kurikulum merdeka dan laman ruang berbagi. Jadi aplikasi ini diharapkan mampu membantu guru-guru menerapkan kurikulum Merdeka,” ucap Eddy Berutu.
Pada kesempatan itu, Bupati juga meluncurkan program Gerakan Dairi Gemar Berhitung.
Program ini merupakan adaptasi dari program yang sudah dilakukan oleh pakar matematika Indonesia Profm Johanes Surya.
Menurut Bupati Eddy, program Dairi Gemar Berhitung ini didasarkan pada keprihatinannya pada kondisi pelajar Indonesia yang tergolong tidak menyenangi pelajaran matematika.
Melalui program ini, Bupati Dairi menargetkan 30.000 anak SD yang ada di Kabupaten Dairi minimal mempunyai nilai 80 untuk pelajaran matematika pada tahun 2023.
“Indonesia mengalami krisis pembelajaran. Bahkan terjadi di seluruh dunia sejak 2 tahun terakhir, 70 persen siswa usia 15 berada pada posisi tidak suka matematika, padahal teknologi saat ini terutama robotic dan artificial intelegensia membutuhkan orang yang cakap matematika. Dengan semangat mari kita berjuang mengatasi ini,” kata Eddy.
Dia menambahkan berbagai upaya sedang terus dilakukan pemerintah dalam pemulihan pembelajaran dengan kurikulum merdeka belajar.
Bahkan kata bupati, Pemkab Dairi sudah berupaya mengundang pakar matematika program belajar GASING Prof.Yohanes Surya.
“Ini adalah program luar biasa. Kita diberi kebebasan untuk menentukan kurikulum yang sesuai demgan kearifan lokal daerahnya. Dan dalam mendukung itu semua kita sudah hadirkan pakar matematika yaitu prof Surya dengan metode GASING,” katanya lagi.
Dijelaskannya terlaksananya kurikulum ini perlu kolaborasi dengan guru penggerak di mana Kabupaten Dairi masih butuh banyak guru dan sekolah penggerak.
“Kita masih kekurangan guru penggerak. Saat ini kita baru punya 18 guru penggerak dan 28 sekolah penggerak. Mari kita berjuang bersama demi mewujudkan Dairi Cerdas Untuk Dairi Unggul,” katanya mengakhiri.
(AM-01)