NIAS SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Langka nya minyak goreng di Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara, membuat harga minyak goreng mengalami kenaikan.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Nias Selatan, Faigiziduhu Martin Ley, SE.,MM menyebut kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng terjadi sejak pertengahan bulan Januari 2022.

“Benar sedang langka minyak goreng, sehingga membuat harga minyak goreng mengalami kenaikan. Dan hal itu tidak hanya di Kabupaten Nias Selatan, tetapi hampir semua daerah di Indonesia”, kata Kadis Perindag, Faigiziduhu Martin Ley, SE.,MM di ruang kerjanya, Rabu (16/2/2022).

Menurut Martin Ley, berdasarkan informasi diterima pihaknya, penyebab kelangkaan dan naik harga minyak goreng ini masih belum pasti. Bisa saja, penyebabnya karena adanya gangguan penyaluran dari distributor ke penyalur.

“Atau adanya pembeli minyak goreng secara besar-besaran oleh masyarakat, akibat adanya isu kelangkaan minyak goreng ini. Dan mungkin adanya penimbunan atau penyebab lainnya. Inilah yang sedang kita cari tahu dengan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya Martin Ley.

Namun demikian, Martin Ley menghimbau distributor minyak goreng di Kabupaten Nias Selatan tidak memanfaatkan kondisi tersebut demi meraup keuntungan besar.

“Untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, Dinas Perindag sudah berupaya melakukan monitoring guna memastikan bahwa tidak ada praktek monopoli harga dan penimbunan barang minyak goreng ini”, tandas Martin Ley.

Lanjutnya, dari hasil pantauan dan monitoring dari Dinas Perindag di lapangan terkait harga minyak goreng.

“Harga minyak goreng mengalami kenaikan yang beragam. Dimana harga minyak goreng curah Rp. 22.000/kg, harga minyak goreng kemasan sederhana Rp.18.000/liter dan harga minyak Goreng kemasan premium Rp.22.000/liter, dan ketersediaan minyak goreng sangat terbatas baik di toko modern maupun pasar rakyat. Dari hasil monitoring itu, kami sudah sampaikan di Dinas Perindag Propinsi Sumatera Utara melalui surat,” ujar Martin Ley.

Selain itu kata Kadis, juga sudah menyurati Dinas Perindag Propinsi, dalam hal mohon petunjuk untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi kondisi harga dan kelangkaan minyak goreng.

“Tapi sampai saat ini masih belum ada jawaban akan langkanya minyak goreng ini”, Ucap Martin Ley.

(Afrianus Wau)