DAIRI | ARUSMALAKA.COM
Bupati Dairi Dr Eddy Berutu memerintahkan jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan monitoring arus lalu lintas (lalin) secara periodik di sepanjang jalan Sidikalang- Medan tepatnya di wilayah Sumbul hingga Tanjung Beringin.
Hal itu disampaikan Bupati saat terjebak macet seusai kembali dari Jakarta pada, Sabtu subuh (4/06/2022)sekitar pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB. Berdasarkan pengamatan Bupati saat itu, kemacetan tersebut lebih disebabkan karena pekerjaan dan perbaikan jalan di sepanjang jalan tersebut.
Bupati juga meminta pada pihak yang menangani pekerjaan jalan tersebut untuk tetap berkoordinasi dengan Dishub Dairi, dan Polres Dairi agar arus lalin yang akan masuk ke wilayah Dairi pun yang akan keluar bahkan karena melintasi antar kabupaten dan propinsi harus saling bersinergi.
“Dapat kami laporkan situasi dan kondisi kejadian macet di Jalan Lintas Medan Sidikalang yaitu ruas jalan Tanjung Beringin Sumbul pada Sabtu dini hari 4 Juni 2022 yang mengakibatkan transportasi dari dan ke Sumbul – Sidikalang macet total selama beberapa jam, namun berkat kesiapsiagaan Satlantas Polres Dairi dan Dinas Perhubungan Dairi lalu lintas sudah berangsur normal kembali dengan melakukan pengaturan kendaraan dan metode buka tutup (contra flow) serta kendaraan angkut berat seperti truk CPO yang bermuatan tidak diperbolehkan dulu untuk melintas,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Dairi Parulian Sihombing, Sabtu (4/6/2022).
Parulian meminta pengguna jalan tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas. “Pengguna jalan tetaplah berhati-hati. Pekerjaan proyek jalan Sumbul – Tanjung Beringin untuk sementara menyebabkan penyempitan bahu jalan (Beram), serta ada galian yang mengharuskan pengguna jalan berkendara dengan ekstra berhati-hati, ditambah lagi adanya tumpukan material dibahu jalan berupa batu, pasir dan sertu”, kata Parulian berpesan.
Selain itu, kata Kadis Perhubungan, Dinas Perhubungan diminta oleh Bupati untuk memantau kendaraan bertonase besar seperti truk CPO dan truk angkut BBM agar beroperasi pada malam hari saja guna mengurangi penumpukan kendaraan.
“Kendaraan angkut berat seperti truk CPO, truk angkut BBM dan truk angkut lainnya semestinya beroperasi pada malam hari sehingga potensi untuk menimbulkan macet bisa dikendalikan. Untuk mencegah kejadian serupa kedepannya diminta kepada Dinas Perhubungan untuk melakukan pengaturan dan monitoring lalu lintas di beberapa spot ruas jalan yang sedang diperbaiki tersebut. Dan, bila diperlukan lakukan rekayasa lalu lintas apabila pelebaran jalan pada tahap finishing, ” kata Parulian mengakhiri.
(AM-01)