TEBING TINGGI | ARUSMALAKA.COM
Usai kegiatan silaturahmi dan temu umat yang digelar DPC PPP Kota Tebing Tinggi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara (Sumut), Jafaruddin Harahap menyempatkan berziarah ke makam Raja Kerajaan Negeri Padang di Jalan KF. Tandean Kota Tebing Tinggi, Selasa (8/11/2022).
Jafaruddin Harahap yang datang bersama Sekretaris DPW PPP Sumut, H. Usman Effendi Sitorus, Wakil Ketua DPW Syahbuddin Abduh Hasibuan, Ketua DPC PPP Kota Tebing Tinggi Abdul Firman, Sekretaris DPC Aulia Hendri, Bendahara DPC Yusriani Pulungan, Ketua Majelis Pertimbangan DPC Syafrizal dan ratusan kader PPP Kota Tebing Tinggi disambut Raja Negeri Padang, Tengku Emil.
Kedatangan rombongan kader-kader PPP yang berkonvoi dalam jumlah besar itu sempat membuat arus lalu lintas di inti Kota Tebing Tinggi macet. Namun suasana macet bisa diatasi oleh sejumlah personel Polisi yang dibantu Satgas Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Kota Tebing Tinggi.
Di lokasi pemakaman, Jafaruddin Harahap banyak mendengarkan sejarah Kerajaan Negeri Padang dan raja-raja yang pernah memimpin yang dituturkan oleh Tengku Emil.
Politisi yang juga Anggota DPRD Provinsi Sumut itu merasa terhormat karena kedatangannya disambut langsung oleh Raja Negeri Padang, Tengku Emil. Ia mengaku, hal ini merupakan kehormatan besar bagi dirinya maupun PPP Kota Tebing Tinggi khususnya.
Usai doa bersama di komplek pemakaman, Jafaruddin Harahap mengatakan, bahwa Kerajaan Negeri Padang merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Sumut dan keberadaannya tidak bisa dipisahkan dengan Kota Tebing Tinggi itu sendiri.
Dia berharap, komplek pemakaman Raja Kerajaan Negeri Padang dapat dirawat dengan baik. Demikian halnya dengan istana yang terbakar beberapa waktu yang lalu, kiranya dapat dibangun kembali agar warisan sejarah itu tidak hilang.
Selain itu ungkapnya, ziarah ini merupakan bentuk takzim dan hormat kepada para pendahulu negeri yang telah banyak berjasa dalam membangun peradaban dan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebab menurutnya, Kerajaan Negeri Padang telah ada sebelum bangsa Indonesia merdeka.
(Sugito)