TAPANULI SELATAN | ARUSMALAKA.COM
Boras Si Pir Ni Tondi adalah sebuah simbol Peduli Rasa dari Keluarga Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid Assaf Dongoran,MSi kepada Anak-anak yatim dan Janda yang ada di Tapanuli Selatan (Tapsel)
Rasyid mengatakan bahwa Rutin Bulanan bergilir dari kecamatan ke kecamatan sebagai Bentuk kampanye kepada publik , terutama merangsang agar saudara -saudara kita yang ekonomi nya mampu untuk terus memperhatikan atau peduli kepada anak yatim dan janda yang kategori miskin dan sangat miskin disekitarnya
Maksud saya, Kepedulian kita pada Anak anak yatim dan Janda bukan hanya di momentum Perayaan Agama saja atau Saat ada hajatan saja. Peduli Anak Yatim dan Janda itu, itu harus menjadi rutinitas dan tanggung jawab moral bagi kita-kita yang diberi Nikmat oleh Tuhan
Penerima “Boras Si Pir Ni Tondi” tidak memandang agama dan suku nya apa, pokoknya mereka status janda ditinggal mati suami dan memiliki anak yatim , umumnya saya data usia janda dibawah usia 55 tahun, karena mereka ini jarang memiliki anak lelaki yang mandiri untuk menghidupi ibu janda dan adik adiknya.
Pada Juli 2023 , Rutinitas Bulanan Penyerahan Paket Sembako yang berisi Beras, Minyak Makan, Gula, Teh Kotak, Garam, Ikan kaleng yang disebut ” Boras Si Pir Ni Tondi ” kembali diserahkan Wakil Bupati Rasyid Assaf Dongoran, MSi dari Rumah ke Rumah.
Ketika ditanya sumber dana , apakah APBD Dinas tertentu di Tapsel ? Rasyid mengatakan tidak menggunakan APBD Dinas tertentu setiap bulan dan tidak meminta instansi pemerintah dan swasta untuk pembelian sembako.
Begini, pembelian paket sembako itu bersumber dari Keuangan Pribadi Saya dan Istri, kami berdua kan pekerja professional, saya Wabup dan ada bisnis sampingan dan istri saya juga professional tenaga kesehatan dokter spesialis, kami yakin Ada Hak Oranglain dari setiap Penghasilan kami berdua setiap bulan, kami yakin doa-doa rakyat akan membuat kami sehat jasmani dan rohani, seperti yang kami rasakan selama ini, Alhamdulillah kami sekeluarga selalu tenang dan senang secara psikologis, tidak pernah gundah dan galau serta cemas, mungkin itu balasan dari Tuhan dari doa rakyat ujarnya tertawa renyah.
Saya Tidak membuat acara untuk mengumpulkan kaum ibu janda dan Anak yatim, pola yang saya lakukan sejak awal 2022 lalu sampai kini , pola distribusi adalah kami antar tiba-tiba ke rumah mereka masing masing alias ” door to door” tanpa seremonial-lah , Nah tadi pagi sampai sore kami keliling mencari rumah rumah anak yatim di Kecamatan Tantom terdapat 24 KK dan Kecamatan Sayurmatinggi 40 KK, ternyata di data saya 80 KK Janda Yatim, ada 11 KK sudah menikah lagi dan ada yang sudah pindah.
Pada Juli 2023 ini, tadi saya dan tim berkeliling di berbagai desa sampai melihat mereka dari jauh dan saya tidak turun langsung, hanya tim saya yang mengantarkan sampai kedepan pintu rumah , saya cukup memantau dari jauh dan menikmati senyum rakyat saya, lagian agar tidak di sangka mereka saya kampanye politik, ujarnya tertawa rendah.
(AM-03)