SIDIKALANG | ARUSMALAKA.COM
Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu meninjau proyek irigasi dan bendungan di Dusun Lae Garut Dolok, Desa Simungun, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Selasa (25/1/2022).
Dalam kunjungannya Bupati Dairi untuk memastikan bendungan di Simungun yang dihantam banjir pertengahan bulan Nopember 2021 itu segera dibangun permanen.
Ke sana, Bupati Dairi langsung membawa dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) dan BPBD. Tujuannya memastikan kapan dimulai pekerjaan irigasi dan bendungan rusak.
“Saya ke sini bersama Dinas PUTR dan BPBD untuk mengecek bendungan irigasi yang rusak akibat diterjang banjir. Kami mendapat kabar dari masyarakat tanggal 15 Nopember 2021 bendungan rusak karena banjir.
Lalu dinas PUTR turun melihat lokasi yaitu tanggal 16 Nopember lalu disepakati bersama-sama masyarakat untuk menangani sementara. Maka dilakukan penanganan bersama BPBD bersama masyarakat maka bendungan ini bisa dipertahankan,” ujarnya.
Kemudian awal Januari bendungan ini kembali dihantam banjir lagi. Maka bendungan sementara hanyut.
“Maka tanggal 16 itu juga dinas langsung turun ke lokasi lalu disepakati untuk ditindaklanjuti secara permanen,” jelasnya.
Kemudian proyek ini dipastikan apakah proyek ini bisa dikerjakan BPBD dan PUTR agar diusulkan dinomenklatur bencana. Finalnya dilakukan pemeriksaan dilakukan hasil survei dari inspektorat.
“Kemudian mudah-mudahan dalam satu dua hari ini kalau sudah final maka saya akan tandatangani. Dengan anggaran tersedia kita menggunakan dengan BTT. Karena perlu saya sampaikan bahwa pengeluaran BTT itu pengeluarannya harus cermat. Proses itu akan dijalankan. Maka pekerjaan itu dilakukan oleh Dinas BPBD yang dibantu teman-teman PUTR,” terangnya.
“Kita berharap perbaikan ini bisa segera sehingga produksi pertanian masyarakat tidak sampai terganggu karena daerah ini adalah merupakan lumbung gabah di Kabupaten Dairi,” ujarnya.
Dijelaskannya, usai bertemu dengan masyarakat, mereka sangat mendukung kehadiran kita agar bendungan diperbaiki.
Dari peninjauannya, Eddy Berutu mendapat informasi bahwa bendungan itu rusak karena derasnya air dari gunung.
“Debit air dari gunung sangat besar maka airnya meluap. Oleh karena itu saya tugaskan lingkungan hidup melakukan program reboisasi. Pohon-pohon ditanam kembali. Tadi saya bicara dengan masyarakat agar mereka menanam tanaman tua yang bisa menahan air seperti alpukat dan lainnya sebagainya. Selain bisa sebagai penahan banjir tanaman itu juga bisa menghasilkan dan hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat”.
“Saya juga meminta pak camat dan pak kadis lingkungan hidup untuk mensosialisasikan jangan lagi kita tebang pohon-pohonnya. Apapun yang kita bangun tidak sanggup untuk menahannya apalagi alam. Apalagi kalau tetap dilakukan penebangan, bendungan tetap saja hanyut. Oleh karena itu mari kita perbaiki konstruksi yang ada tetapi kita jaga kelestarian alam. Sehingga produksi gabah yang datang dari desa kita ini bisa memakmurkan masyarakat,” ajaknya.
Sementara warga Simungun Sera Sitohang mengaku senang atas kehadiran bupati Dairi. Warga juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dairi yang meninjau langsung bendungan yang jebol akibat diterjang banjir.
“Terima kasih pak bupati semoga bendungan kami ini bisa diperbaiki. Kami banyak bergantung dengan irigasi ini. Air bersih, ke tanaman padi airnya semua dari irigasi ini. Makanya kami sangat senang pak bupati,” katanya.
Sementara Kepala Desa Simungun Tupang Sianturi mengucapkan terima kasih kepada Bupati. Tupang menjelaskan irigasi ini sangat diperlukan oleh masyarakat. Ada puluhan kepala keluarga yang menggantungkan kehidupan dengan dengan menanam padi di sawah. Besar harapannya bendungan ini cepat terealisasi.
Dalam kunjungan tersebut Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Berutu juga didampingi Kepala PUTR Hotmaida Butar-butar, Kepala BPBD Masaraya Berutu, Camat Siempat Nempu Hilir, Swanto Sitakar, Kepala Desa Simungun Tupang Sianturi, tokoh masyarakat dan warga Simungun.
(AM-01)