SIDIKALANG | ARUSMALAKA.COM
Meski baru dilantik menjadi Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Dairi tampaknya, Robot Simanullang tidak perlu butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan program dinasnya.
Demikian juga instruksi Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu tentang verifikasi ulang kartu tani, Robot berjanji akan memverifikasinya.
“Terkait instruksi Bupati untuk memverifikasi ulang dana penerima kartu tani akan kami laksanakan. Kami dari dinas pertanian tentu siap dengan sumber daya yang ada bahwa sesuai dengan data yang kita miliki, ada sebanyak 46.253 kartu tani yang sudah tercetak dan yang sudah disalurkan ke petani itu sebanyak 42.575,” kata Robot Simanullang bersama Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Iwan Taruna saat dimintai tanggapannya terkait Instrukti Bupati Dairi, Kamis 13 Januari 2022 di Sidikalang.
Dijelaskannya, dari data yang diterima saat ini masih ada selisih dengan yang belum tersalurkan itu sebanyak 4855 saat ini dalam proses pencetakan.
“Kemarin ada petani kita yang belum mendapatkan kartu tani karena mereka memang merupakan petani baru, dan baru di daftar. Berikutnya sempat ada permasalahan di data Nomor Induk Kependudukan (NIK) tetapi sudah kita validasi, artinya sudah clear bahwa kartu yang sisa ini sedang dalam proses pencetakan. Dalam waktu dekat, dari pihak BNI akan segera merealisasikan dan akan kita salurkan ke petani kita,” jelasnya.
Terkait dengan program bupati tersebut, Robot menegaskan akan mengumpulkan semua penyuluh pertanian lapangan.
“Hari ini saya mengumpulkan semua PPL se-Kabupaten Dairi, saya minta mereka untuk mengawal dari mulai kelompok tani hingga kios penyalur pupuk. Kita ingin memastikan bahwa petani itu melakukan transaksi di kios untuk menebus pupuk bersubsidi,” pungkasnya.
Menurutnya, dari sisi lain yakni Dinas Perindagkop nanti juga akan turun langsung. “Kita sudah berkoordinasi memantau dan mengawal kios-kios yang diduga tidak berkenan atau tidak bersedia. Jadi kita bekerjasama dengan Dinas Perindagkop untuk mengawal petugas di lapangan,” ucapnya.
Ditanya berapa lama target penyelesaian kartu tani tersebut Robot mengatakan kuartal pertama sudah tuntas.
“Sesuai dengan perintah bupati bahwa di Kuartal I itu harus sudah tuntas beserta juga produk hukumnya, saat ini kita sedang membahas Ranperbub tentang alokasi pupuk bersubsidi. Kemudian untuk distribusi pupuk di minggu ke tiga Januari itu sudah di distribusikan dan kita kawal bersama sama,” katanya.
Menyikapi instruksi bupati, Ia mengatakan 2 hari ini pihak BNI telah menambah kartu tani baru sebanyak 1342 kartu, itu sudah diserahkan ke PPL untuk dibagikan kepada para petani kita. Jadi target kita untuk menuntaskan sisa kartu tani itu kami rasa bisa terpenuhi.
Ia juga menjelaskan kendala di lapangan terkait dengan kartu tani ini, bahwa izin edisi yang disediakan oleh pihak perbankan memang perlu update untuk maintenance dan perlu waktu, jadi nanti kalau misalnya macet tidak lama akan langsung diperbaiki.
“Selanjutnya, dari sisi kios kita minta mereka agar patuh dan mau mendukung sehingga transaksi itu harus menggunakan kartu tani tidak lagi tunai. Kita optimis dari Dinas Pertanian bahwa instruksi bupati ini bisa segera kita realisasikan,” bebernya.
“Kami dari dinas pertanian harus mengawal dan memfasilitasi para petani selaku pemegang kartu tani, petani kita itu harus memperoleh pupuk bersubsidi sesuai alokasi. Perlu diketahui bahwa alokasi tidak mungkin sama dengan usuluan rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) karena semua tergantung ketersediaan pupuk secara nasional.
Dikatakannya, alokasi inilah yang harus dikawal hingga sampai ditangan petani melalui transaksi dengan menggunakan kartu tani.
“Kartu tani itu merupakan alat supaya pupuk bersubsidi tepat sasaran, tepat harga dan tepat waktu, artinya petani kita tidak boleh rugi sebagaimana arahan bupati. Selain itu harus ada inklusi keuangan di sana, petani harus dibudayakan untuk menabung.
Kami juga sedang menjejaki dengan pihak perbankan terkait arahan bapak bupati agar pemegang kartu tani mendapat kemudahan mengakses permodalan melalui kredit tanpa agunan sekarang tinggal bagaimana petani bisa menggunakannya”.
“Kami dengan pihak BNI sedang mendata dan melakukan upgrade mesin Electronic Data Capture (EDC) yang bermasalah dan khusus jaringan internet akan terus kita benahi khususnya Kecamatan Tanah Pinem menjadi perhatian kita, lalu kios penyalur kita minta untuk melayani pemegang Kartu Tani dalam transaksi penebusan pupuk bersubsidi. PPL saya minta bisa mengawasi di lapangan,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Iwan Taruna Berutu mengatakan akan bekerja sama dengan dinas pertanian tentang penerima manfaat kartu tani termasuk masyarakat yang menerima pupuk subsidi.
“Yang pertama ke depan kita berharap dengan adanya sistem kartu tani ini yang by name by address (dengan nama dengan alamat). Kita akan meyampaikan by name by address ini kepada kios kios pengecer dan kita akan minta laporan distribusi ini. Kemudian yang kedua kita akan melakukan review kios-kios karena kios kios ini merupakan secara kewenangan ditunjuk langsung oleh distributor,” katanya.
Dijelaskannya, dari sisi kita perdagangan kewenangan kita adalah melakukan review seperti terkait dengan izin usaha.
“Kedepannya kita akan selalu aktif memonitoring stok di seluruh kios pengecer dengan tujuan agar orang yang bukan pemilik kartu tani tidak akan mungkin untuk bisa mendapatkan pupuk dari kios, ditambah lagi dengan penggunaan system berbasis digital akan memudahkan pengawasan”.
“Sebelumnya kami memang hanya sebatas tembusan laporan distribusi, tetapi ke depan kita akan melakukan suatu gerakan mengawasi dan monitoring kios-kios yang mungkin tidak mengikuti aturan. Juga akan dilakukan sosialisasi kepada mereka serta membuat semacam fakta integritas. Kita akan meminta kios-kios ini betul betul menyesuaikan data berapa jumlah pupuk yang diterima oleh petani dan berapa banyak stok kesediaan pupuk yang didistribusikan oleh distributor kepada kios pengecer,” tukasnya.
(AM-01))