TEBINGTINGGI | ARUSMALAKA.COM
Rumah sejarah Peninggalan Kerajaan Negeri Padang yang berada di Jalan Pala Lk IV Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara tepatnya disamping Perumahan Griya Aira Permai, hangus terbakar, Minggu (13/3/2022) sekitar jam 14,30 WIB.
Terlihat 3 mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemko Tebing Tinggi sudah berada di lokasi kebakaran, sementara cuaca dengan angin yang kencang dan panas yang terik membuat rumah peninggalan sejarah milik M.T Hassim yang terbuat dari kayu ini sudah dikelilingi api. Informasi dari sejumlah saksi, terdapat korban jiwa seorang bayi berumur empat tahun yang turut terbakar.
Disela-sela kebakaran, kepada awak media online. seraya berjibaku memadamkan api yang menyala-nyala, salah seorang anggota Koramil 13/ Tebing Tinggi, Surya, mengungkapkan kebakaran ini diketahuinya pukul 14.30 WIB saat mendengar teriakan dari sejumlah warga bahwa rumah adat yang terbuat dari kayu dan berdinding papan ini terbakar.
Menurut Surya, tidak ada yang mengetahui darimana sumber api, namun sejumlah saksi yang berkumpul disini hanya tiba tiba mendengar adanya teriakan kebakaran pada rumah adat tersebut dan saat tiba terlihat rumah bersejarah ini sudah dikepung oleh api yang besar.
Saat disinggung, apakah ada korban dalam kebakaran ini, anggota Koramil ini mengatakan ada korban anak umur lima tahun yang ditinggal ibunya bekerja.
“Informasinya, anak balita ini dijaga oleh abangnya, tapi abangnya selamat,” jelasnya.
Sementara itu, usai api bisa dipadamkan, sekitar 18.00 WIB, Tengku Emil (52) yang mengaku merupakan keturunan ke 12 Kerajaan Negeri Padang mengungkapkan saat rumah ini mulai terbakar dengan api yang berada disisi belakang antara kamar dan kamar mandi, nenek bayi ini (Bu Tina) sudah melaporkan kepada saya bahwa cucunya ada didalam.
“Namun, melihat api semakin besar, saya tidak berani masuk kedalam rumah untuk menyelamatkan bayi tersebut,” terangnya.
Lanjutnya, bu Tarmi bersama anak dan menantu dan cucunya sudah tujuh tahun tinggal di rumah ini.
“Yang menjadi korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini adalah cucu Bu Tami, atau anak dari Riska. Saat ini jenazah bayi ini sudah dibawa ke RSU Kumpulan Pane. Selain korban jiwa, kebakaran ini juga membuat barang peninggalan sejarah berupa fhoto-fhoto juga turut terbakar,” tandas Tengku Emil.
Tampak di lokasi kebakaran tersebut, personil Polres Tebing Tinggi sedang memasang police line diawasi Kasat Reskrim, AKP J Silalahi dan Kanit Tipikor Ipda T Simanjuntak dan Ka SPK Polsek Rambutan, Aiptu J Sembiring.
(Sugito)