NIAS SELATAN| ARUSMALAKA.COM

Polres Nias Selatan (Nisel) memfasilitasi perkara tindak pidana perkelahian dan pengeroyokan yang terjadi di Jln. Pelita Kelurahan Pasar Teluk Dalam Kabupaten Nisel, antara keluarga Samahati Harefa alias Ama Tiani dan keluarga Agustinus Saroziduhu Laia alias Ama Nove, yang saling lapor polisi melalui Restoratif Justice (RJ) yang berlangsung diruang gelar perkara Mapolres Nisel Jln. Mohammad Hatta No. 1 Teluk Dalam pada hari Senin (24/7/2023) kemarin.

Gelar penyelesaian perkara RJ dipimpin langsung Kasatreskrim AKP Freddy Siagian, didampingi Kasat Intelkam AKP Tombor Marbun, Kapolsek Teluk Dalam, AKP Dedi Y.P Ginting, Kasi Propam Ipda Benny Sihotang.

Turut disaksikan Camat Teluk Dalam Martianus Zebua, Lurah Pasar Teluk Dalam Swarni Sarumaha, dan Pdt. Tema Telaumbanua serta keluarga masing-masing yang bertikai, baik pihak keluarga Samahat Harefa (Ama Tiani) maupun keluarga Agustus Saroziduhu Laia (Ama Nove).

Kasatreskrim AKP Freddy Siagian pada Selasa (25/7/2023) menyampaikan, penyelesaian Restorative Justice (RJ) adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan korban, pelaku, keluarga pelaku atau korban dan pihak lain yang terkait.

Dikatakan perkara ini sudah memenuhi persyaratan materil maupun formil untuk dilakukan penyelesaian secara restorative justice dan telah sesuai SOP seperti yang tercantum dalam peraturan Polri Nomor 8 tahun 2021 tentang Penanganan tindak pidana berdasarkan Keadilan Restorative.

Untuk diketahui kronologi masalah antara Agustinus Saroziduhu Laia (Ama Nove) dengan Samahati Harefa (Ama Tiani) ditenggarai kesalahpahaman hingga terjadi penganiayaan pengeroyokan yang terjadi di Jln.Pelita Kelurahan Pasar Teluk Dalam.

Kedua belah pihak saling mengklaim sebagai korban penganiayaan pengeroyokan dan sama-sama telah membuat laporan polisi di Polres Nisel.

Dari laporan Polisi tersebut, Tim Penyidik Satreskrim Polres Nisel melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui persis kejadian di TKP. Dari alat bukti dan hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik, Satreskrim Polres Nisel akhirnya menaikkan status kedua kasus tersebut menjadi penyidikan. Polres Nisel menetapkan sebanyak 9 orang tersangka dari dua laporan polisi itu.

Kedua belah pihak yang bertikai saling memaafkan satu sama lain baik pihak Ama Tiani maupun Ama Nofe. Mereka berjanji didepan saksi-saksi yang hadir, dibuktikan dengan menandatangani perjanjian atau pernyataan di atas materai sepuluh ribu.

Setelah berdamai, kedua belah pihak saling salam-salaman dan maaf-maafkan satu sama lain dan akhiri foto bersama maka segala konsekwensi hukum dianggap telah selesai. Laporan polisi yang telah dibuat kedua belah pihak mencabut kembali.

Mengenai unggahan video baik Channel YouTube, Facebook, TikTok, dan Channel Medsos lainnya yang telah beredar, yang saling membenarkan diri masing-masing. Baik yang diunggah keluarga, teman simpatisan, rekan mitra baik Samahati Harefa (Ama Tiani) dan Agustinus Saroziduhu Laia (Ama Nove), dihapus dan tidak akan mengunggahnya lagi setelah perdamaian ini tercipta.

(Afrianus Wau)