PAKPAK BHARAT | ARUSMALAKA.COM
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menyelenggarakan acara Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan stunting di Aula Bale Sada Arih, kompleks Kantor Bupati Pakpak Bharat (13/09/2022). Kegiatan ini dilaksanakan guna mempercepat upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat.
Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor melalui Sekretaris Daerah, Jalan Berutu, S.Pd, MM mengatakan Bahwa Pemerintah akan terus melanjutkan komitmen dan upaya pencegahan stunting di wilayah Pakpak Bharat.
Pencegahan dan Penurunan Stunting tersebut dilakukan salah satunya dengan kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan saat ini, ungkap Bupati dalam arahannya.
Berdasarkan survey status gizi Indonesia di tahun 2021 lalu, diketahui bahwa prevalensi stunting di Pakpak Bharat mencapai 40,8 %, masih sangat tinggi dibandingkan Sumatera Utara yang sebesar 25,8 % sehingga perlu kita atasi bersama secara terintegrasi mulai tingkat Kabupaten hingga tingkat Desa, saya berharap adanya peran aktif organisasi masyarakat serta pihak-pihak swasta bersinergi dan bersatu dalam upaya percepatan penurunan stunting di Pakpak Bharat, ungkap Bupati kemudian.
Bupati juga menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang saat ini dia pimpin juga harus mengurai, memecah serta mengatasi setiap persoalan dan tantangan yang ada, termasuk mengenai persolan dan masalah stunting ini, ditengah keterbatasan yang dialami masyarakat, berbagai program terus bergerak, baik melalui Dinas Kesehatan, Pertanian, Pendidikan, Dinas Pemdes, PP dan Perlindungan Anak dan Keluarga berencana, bahkan sampai ketingkat Desa dengan pemanfaatan Dana Desa bagi percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Mhd. Irzal, SE, ME dalam sambutannya antara lain menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya dari segenap Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam penanggulangan stunting di wilayah ini.
Kami sangat bersyukur dan terimakasih atas upaya kita semua dalam menurunkan angka stunting, jangan selalu berpatokan dan jangan melihat besaran angka pravelensi stunting itu, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita berupaya terus pada pencegahan, ucap Mhd. Irzal dalam sambutannya.
Prevalensi stunting di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2022 adalah sebesar 21,28 % sehingga Pakpak Bharat dinobatkan sebagai lokus stunting, Berbagai upaya terkait penangan stunting ini terus digalang oleh Pemerintah Pakpak Bharat diantaranya pemberian edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat, pentingnya menjaga gizi seimbang, pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil dan menyusui, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat Kabupaten ini keluar dari zona bahaya stunting.
Bupati Pakpak Bharat penguatan komitmen adalah salah satu cara pencegahan dan percepatan penurunan Stunting. Ada 5 pilar pencegahan Stunting, antara lain, komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, Daerah dan Desa, ketahanan pangan dan gizi, serta terus melakukan pemantauan dan evaluasi.
Berkaitan hal tersebut pemerintah Pakpak Bharat juga terus menggelorakan ajakan bagi masyarakat untuk berkomitmen dan bersepakat atas penurunan angka prevalensi Stunting kabupaten Pakpak Bharat, dengan tetap melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yakni keluarga inti, sebab keluarga inti merupakan elemen pertama yang mempengaruhi dalam pertumbuhan anak. Dharapkan keluarga inti ini dapat memperdalam pemahaman atas pentingnya edukasi persuasif kepada orang-orang terdekatnya.
(AM-01)