TEBING TINGGI | ARUSMALAKA.COM
Johanes, pemilik toko elektronik tanpa plang yang berada di Jalan Iskandar Muda Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara bersikap arogan dan sewenang-wenang terhadap koordinator resmi perparkiran, Rustam Effendi.
Dengan melontarkan kata-kata ancaman melalui telepon selular, pemilik toko akan menghabisi koordinator tersebut, Sabtu (04/02/2023) .
Peristiwa ini berawal saat Rustam Effendi selaku koordinator parkir juga wartawan media online yang setiap sore melakukan kutipan resmi perparkiran melihat dalam beberapa hari ini pemilik toko tersebut meletakan kotak kosong yang berukuran besar didepan tokonya. Melihat kotak besar yang mengakibatkan hampir memakan setengah bahu jalan, koordinator parkir menegur anak pemilik toko, tetapi dengan arogan anak pemilik toko menanyakan identitas kordinator.
“Bapak siapa rupanya, kenapa melarang kami meletakan kotak itu di depan toko ??,” lantang anak pemilik toko.
Atas pertanyaan ini, koordinator parkir menjelaskan kalau kotak itu di letakan di jalan itu menganggu jalannya kendaraan karena terlalu ke tengah.
“Kesini bapak masuk dulu, biar bicara sama pemiliknya,,” kata anak pemilik toko sambil menyerahkan handphonenya
Melalui handphone selulernya, pemilik toko yang mengaku bernama Johanes dengan lantangnya mengatakan,” Kau siapa dan kau belum kenal aku?? Ku habisi kau nanti, kuhabisi kau ya, kupanggil nanti orang Polres untuk menangkapmu,” ungkap Johanes dengan suara keras.
Bahkan dengan bangganya anak pemilik toko menunjukan foto-foto bapaknya dengan beberapa pejabat di negeri ini.
“Kalau Kapolres, belum ada apa – apanya pak. bapak saya ini kenalannya menteri semua,” sebut anak pemilik toko dengan menunjukkan foto foto.
Saat perbuatan pemilik toko dan anaknya yang arogan ini ditanyakan kepada juru parkir yang biasa mengutip retribusi parkir disekitar lokasi toko mengatakan memang dari dulu, di depan toko itu sering ditutupi pakai kotak atau sepeda motornya, biar kami tidak bisa memarkirkan kendaraan bermotor.
“Tetapi kalau mobil pengangkutan bongkar barang kedalam tokonya, suka suka hati saja dibuatnya dan tidak mau bayar parkir. Bahkan, pada kejadian yang lalu pernah jukir di sini ditangkapkan gara gara uang parkir. Dia itu anggar beking pak,” sebut jukir.
(Sugito)