MEDAN | ARUSMALAKA.COM
Upaya Pemerintah menurunkan angka stunting sebagai bagian mewujudkan Indonesia Emas 2045 mendapat dukungan Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouly Saragih.
Politisi muda ini bahkan mengajak Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu untuk berbagi resep makanan yang bisa diaplikasikan untuk menurunkan angka stunting di Sumut, terutama di Kota Medan.
Turut hadir di kegiatan tersebut Putri Sumut Sarah Panjaitan dan dokter Christy Sitorus sebagai narasumber.
Lewat kegiatan Merdeka Stunting “Cegah Stunting dengan Pola Asuh Anak dan Menu Sehat dari Resep Ibu Megawati Soekarnoputri”, Meryl meminta Wakil Wali Kota Semarang untuk berbagi resep dan masak bersama menu makanan yang mudah dan murah yang bisa menekan angka stunting.
“Karena saat ini, angka prevalensi stunting kita masih mencapai 24%. Dengan target prevalensi 12% di tahun depan, ini berarti kita harus bisa menekan angka prevalensi sebesar 12% dalam kurun waktu 1 tahun,” ujar Meryl di hadapan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir dalam kegiatan yang digelar di Kantor Lurah Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Rabu (24/8/2022).
Meryl menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut diketahui sudah melakukan upaya untuk mencapai target tersebut. Salah satunya dengan membentuk Tim Percepatan Penanganan Stunting. Tetapi hal ini tentunya tidak cukup jika tidak dilakukan secara bersama-sama, termasuk juga partisipasi masyarakat.
“Untuk itu, kita harus bersinergi, harus bergotong royong dan berkolaborasi agar apa yang ditargetkan bisa tercapai,” kata Politisi PDI Perjuangan yang mewakili Dapil Medan B.
Meryl juga memastikan kalau penanganan stunting tidak hanya tugas bidang kesehatan semata, tetapi juga menjadi tugas semuanya, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih dan beberapa hal yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
“Saya berharap, kegiatan Merdeka Stunting yang kita gelar hari ini harus bisa menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi, agar program dan kegiatan dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan, kondisi geografis Kelurahan Bagan Deli tidak jauh berbeda dengan satu wilayah di Semarang yang disebut Tambak Lorok.
Di daerah tersebut, jumlah kasus stunting cukup banyak, padahal merupakan daerah nelayan yang seharusnya memudahkan masyarakat yang bermukim mendapatkan makanan yang bergizi dan sehat.
“Tetapi di tahun 2018, kami mendapat bantuan dana sekitar Rp 170 Miliar dari Kementerian PUPR untuk penanganan kawasan kumuh. Setelah itu di tahun 2022 ini, kami kembali mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 300 Miliar dari Kementerian PUPR untuk penanggulangan rob,” kata Hevearita yang akrab disapa Ita ini.
Pejabat yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian ini mengatakan, jumlah kasus stunting di Kota Semarang di tahun 2021 lalu tercatat sebanyak 1.367 anak. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan jumlah tersebut, mulai dari pemantauan terhadap ibu hamil serta kepastian gizi dan vitaminnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga menyiapkan anggaran untuk pemberian makan tambahan.
Termasuk juga mengoptimalkan beberapa inovasi seperti SIBENING (Semua Ikut Bergerak Bersama Tangani Stunting) yang diluncurkan bersamaan dengan peringatan Harganas. Kemudian inovasi SAN PIISAN (Sayangi Dampingi Ibu dan Anak).
“Serta pembentukan SASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di 16 kecamatan yang merupakan program pemberian makanan tambahan, penempatan petugas surveilans kesehatan di setiap kelurahan dan pemantauan ibu hamil,” tambahnya.
Pada kegiatan yang berlangsung interaktif, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita dibantu Wali Kota Bobby Nasution didampingi Meryl Rouli Saragih memasak tiga menu resep Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yakni sop bola udang, sayur bening kelor dan opor singkong yang kemudian dibagi-bagi ke masyarakat.
Akhir acara Wakil Wali Kota Semarang Hevearita membagikan buku resep dari Ibu Mega untuk mencegah stunting yg bahannya mudah didapatkan dan murah, terus berbagi paket sembako untuk Ibu hamil, menyusui dan balita yang hadir.Diharapkan Pilot project ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.
(AM-01)