TAPANULI SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Ketua TP PKK Tapanuli Selatan (Tapsel), Ny Rosalina Dolly Pasaribu, mengatakan bahwa, kehadiran ulama di tengah-tengah umat sangat dibutuhkan. Menurutnya, ulama diharapkan tidak hanya bisa membaca realitas kehidupan yang sering kali berubah seiring perkembangan zaman, tetapi mampu mencermati juga meresponnya.

“Sebab hal itu sejalan dengan visi gerakan PKK, yakni terwujudnya keluarga sehat, cerdas, berdaya, beriman, dan bertakwa, menuju Indonesia maju di 2024,” ujarnya saat menghadiri peresmian Pendidikan Tinggi Kader Ulama (PTKU) MUI Tapsel yang dirangkai dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H/2022 M, di Lapangan Kantor MUI setempat Desa Situmba, Kecamatan Sipirok, Rabu (10/8).

Dengan diresmikannya PTKU itu, sambung Rosalina, diharap dapat menjadi inspirasi serta daya dorong ke semua pihak untuk tetap memelihara komitmen, semangat keberagaman, maupun kontribusi nyata dalam upaya pembangunan karakter dan jati diri bangsa. Dia mengaku, menyambut baik kehadiran PTKU, yang diharap mampu melahirkan ulama-ulama muda di Tapsel.

“Di mana, diharapkan ulama yang lahir tak hanya sekedar menguasai ilmu keislaman, melainkan juga ilmu pengetahuan lainnya. Kelahiran ulama ke depan, diharapkan juga bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia cerdas dan berilmu pengetahuan serta beramal soleh,” harapnya.

Di era globalisasi seperti saat ini dengan berbagai kemajuan teknologi, Rosalina menyadari akan banyak tantangan yang akan dihadapi umat Islam nanti, terutama masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan nilai keislaman. Menurut Rosalina, kegiatan yang dirangkai dengan Tahun Baru Islam, ini juga bisa diartikan sebagai momen, bagaimana ulama bisa mengambil hikmah dengan berhijrah ke arah yang lebih baik.

“Saat ini, kita sedang proses hijrah. Hijrah dari pesimisme menuju optimisme. Hijrah dari individualisme menuju kerjasama. Dan, hijrah dari kemarahan menuju kesabaran,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rosalina menjelaskan untuk kelancaran hijrah dibutuhkan manusia-manusia yang unggul, cerdas, inovatif, dan berakhlakul karimah. Dia percaya, PTKU MUI Tapsel memiliki peran penting dalam mempersiapkan penerusnya di masa yang akan datang, untuk menjadi manusia-manusia terbaik di Tapsel yang siap hadapi perubahan global dan adanya revolusi industri jilid 4.

“Dan, PTKU diharap lahirkan ulama yang mampu menerima informasi dengan baik ditengah perkembangan teknologi,” jelas Rosalina.

Sementara Bupati Tapsel, H Dolly Pasaribu, SPt, MM, yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Ali Akbar Hutahusut, memberikan apresiasi yang tinggi kepada MUI, karena telah berperan dalam membangun manusia-manusia yang cerdas di Bumi Tapsel melalui PTKU.

“Kami juga tahu untuk mendirikan PTKU tidaklah mudah, tentu membutuhkan proses yang panjang, pengorbanan waktu. Ini semua tidak lepas dari kerja keras dari seluruh pengurus. Ini juga terbentuk dilihat dari masalah-masalah yang ada di Tapsel begitu juga dengan minimnya kader ulama,” katanya.

Sedangkan Ketua MUI Kabupaten Tapsel KH Ahmad Gozali Siregar menjelaskan bahwa PTKU atau maha santri ini berdiri atas dasar kelangkaan akhlak daripada anak-anak kita, yang sudah jauh dari yang kita hadapkan. Pendidikan ini berbeda dengan perguruan tinggi lain, mereka belajar beramal tiga tahun.

“Begitu juga anak kita yang nantinya sudah selesai menyelesaikan pendidikan, akan siap mengabdi di kecamatan-kecamatan asalnya. Membuka rumah Al-quran untuk di kembangkan di desa-desa,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua Panitia Maralaut Siregar dalam laporannya menjelaskan bahwa santri yang dibina tahun ini sebanyak 15 orang terdiri dari satu perkecamatan yang ada di Tapsel. Kegiatan ini terinspirasi dari PTKU Kota Binjai yang sudah di kunjungi tahun lewat.

“Perlu juga kita ketahui di antara santri kita yang akan belajar di PTKU, sudah ada yang hafal 30 juz, 15 juz, 5 juz, dan akan dibimbing dari penguruan tinggi yang sudah ikut mengabdi di MUI Tapsel. Kami juga mohon dukungan dari semua pihak agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Turut hadir perwakilan Forkopimda, pimpinan OPD, Kakan Kemenag Tapsel, Ketua MUI se-Tabagsel, pengurus MUI Tapsel, Ketua FKUB, Ketua DMI Tapsel, Kabag Kesra, pimpinan Perbankan, Wakil Rektor UIN Syahada, dan orang tua santri PTKU.

(Saad Siregar)