TANAH PINEM | ARUSMALAKA.COM
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu berkunjung ke Desa Tanah Pinem, Rabu (26/1/2022). Bertempat di los Tanah Pinem, bupati menyampaikan rencana pembangunan infrastuktur di Kecamatan Tanah Pinem.
Ada 3 perwakilan desa yang hadir dalam pertemuan itu yakni Desa Lau Lebah, Desa Tanah Pinem dan Mangan Molih. Bupati Dairi mengatakan, tahun 2022 banyak program pemerintah yang sudah di plot di Tanah pinem.
Mulai dari pembangunan jalan hotmix, pemeliharaan jalan, rebab sekolah, penyelesaian persoalan pupuk dan pembangunan jembatan gantung di Tanah Pinem.
Bupati menjelaskan, pembangunan dilakukan secara bertahap dan mengutamakan skala prioritas. “Bapak itu sekalian untuk tahun 2022 banyak program pembangunan yang dilakukan di Kecamatan Tanah Pinem, Gunung Sitember dan Tigalingga. Namun perlu saya jelaskan bahwa pembangunan dilakukan pemerintah secara bertahap karena ketersediaan anggaran. Kemudian anggaran kita banyak dialihkan untuk penanganan covid 19,” katanya. Secara khusus di Tanah Pinem, tahun 2022 ini ada beberapa skala prioritas yaitu pembangunan jembatan gantung di Desa Tanah Pinem.
Jembatan yang diperkirakan 125 meter bisa menghubungkan antara Dusun Paya Rengao-Desa Lau Lebah dan Tanah Pinem.
“Saya bapak ibu sekalian bahwa pembangunan jembatan itu sangat dibutuhkan. Jembatan itu sudah didambakan selama puluhan tahun. Semoga tahun ini tidak ada kendala dan bisa kita bangun. Saya juga mendengar langsung jembatan itu bisa menghubungkan dua kecamatan yakni antara Gunung Sitember dengan Tanah Pinem,” terangnya.
Eddy Berutu menjelaskan, jika pembangunan jembatan itu terwujud keuntungan pertama yang didapatkan masyarakat adalah akses cepat dari Desa Lau Lebah ke Tanah Pinem.
Kemudian petani mudah mengangkut hasil pertanian dari ladang. Selain itu, banyak lokasi perladangan baru yang terbuka. Tentu ini sangat menguntungkan petani.
“Banyak sekali untuknya jika pembangunan segera terlaksana. Saya akan terus meminta dinas PUTR untuk memantaunya. Pembangunan ini diimpikan oleh masyarakat,” katanya.
Bupati mengatakan, jika terwujud jembatan di Paya Rengo menjadi primadona wisata baru karena panjangnya. Ia mengatakan, jembatan ini akan menjadi jembatan terpanjang di Kabupaten Dairi.
Eddy Berutu mengatakan, proses pembangunan mudah-mudahan tidak ada kendala. Bupati mendengar langsung dari pemilik tanah Raskami Pinem di depan kepala desa dan pimpinan kecamatan akan menghibahkan tanah tersebut kepada pemerintah daerah.
“Saya dan kita bersyukur lokasi jembatan itu dihibahkan pemilik tanahnya. Saya sudah bicara langsung dengan pemilik tanah bahwa ia akan mendukung, jadi tidak ada kendala,” kata Eddy Berutu.
Sementara Kepala Desa Tanah Pinem Samuel Tarigan mengaku senang atas kunjung bupati Dairi ke desanya. Ia menjelaskan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Tanah Pinem-Paya Rengau-Lau Lebah itu sangat didambakan puluhan tahun.
Ia mengatakan, jika pembangunan jembatan itu terwujud maka masyarakat sangat diuntungkan. Petani akan terbantu membawa hasil dari kebun. Kemudian akses jalan dari Paya Rengo menuju Tanah Pinem lebih cepat.
“Kami saya sangat berterima kasih kepada bupati Dairi atas rencana pembangunan jembatan gantung itu. Kami berharap semoga tidak ada kendala dan bisa terwujud dalam waktu dekat,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, bupati Dairi didampingi Kepala Dinas Pemdem Bahagia Ginting, Kepala Satpol PP Junihardi, camat gunung Sitember, camat Tanah Pinem, kepala desa tanah pinem dan perwakilan masyarakat Tanah Pinem, Lau Lebah dan Mangan Molih.
(AM-01)