PAKPAK BHARAT | ARUSMALAKA.COM

Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor beserta istri, Ny. Juniatry Franc Tumanggor menghadiri acara “Parade dan Gebyar Kebaya Nasional 2022” tingkat Provinsi Sumatera Utara di Lapangan Benteng, Kota Medan.

Ada hal berbeda dengan penampilan Bupati muda ini ketika hadir dalam acara tersebut dimana Bupati terlihat tampil elegant dengan balutan batik lengan panjang yang dia kenakan. Baju batik bercorak putih kuning dengan warna dasar hitam itu terlihat serasi dengan penampilan Bupati hari ini, dimana seluruh Kepala Daerah dan tamu yang hadir memang menggunakan baju batik serta kebaya bagi kaum wanita.

Ditanya tentang penampilannya hari ini, Franc Bernhard Tumanggor menjelaskan bahwa baju batik yang dia gunakan hari ini merupakan hasil kreasi para pembatik asli Pakpak Bharat.

Ini batik yang saya pakai adalah produk UMKM kita, hasil kreasi para pengrajin batik yang selama ini kita bantu dan kita bina, kita berikan pelatihan dan sebagainya dan inilah hasilnya, sebagai bentuk dukungan dan dorongan memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ya kita pakailah, kan bagus ini, siapa sangka ternyata kita punya banyak bakat yang selama ini terpendam, ada bakat pengrajin, pembatik dan sebagainya, harus terus support dan kita dorong untuk membangkitkan ekonomi kita dari sektor UMKM ini, ucap Bupati si Medan.

Dengan memakai hasil karya produk negeri sendiri secara otomatis bisa membantu pergerakan perekonomian masyarakat kita naik dan grafik perkembangan UMKM akan terus bertumbuh, tambah Bupati.

Batik ini kan juga merupakan ciri khas Indonesia, disamping itu kita juga mengikuti trand saat ini, baju batik telah menjadi pakaian wajib baik dilingkungan Instansi Pemerintah, perkantoran atau juga dalam acara dan perhelatan lain. Jadi kita mencoba memanfaatkan peluang bisnis ini, kita melatih para pembatik kita untuk bisa menghasilkan kain batik yang berkualitas, pungkas Bupati.

Diketahui saat ini, Pemerintah Kabupaten Pakpak tengah gencar mendorong usaha pembatikan bagi para pegiat dan peminat kerajinan ini. Beberapa waku lalu Pemerintah juga telah menyelenggarakan sebuah pelatihan membatik dengan menggunakan bahan dasar lokal bagi para pegiat dan peminat kerajinan batik ini. Kegiatan ini diinisiasi oleh Ketua TP PKK Pakpak Bharat Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor bersama Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pakpak Bharat.

kita berharap mereka yang mengikuti pelatihan hari ini adalah pelopor bagi teciptanya usaha batik bercirikan Pakpak serta punya kearifan local Pakpak yang kelak akan dapat kita produksi secara massal, jelas Ketua TP PKK Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Fran Tumanggor kala itu.

Kabupatrn Pakpak Bharat dinilai punya peluang besar dalam pengembangan usaha batik ini. Hal ini tentu didukung oleh sumber daya yang melimpah ditemui di Daerah ini. Berbagai produk lokal seperti gambir asli Pakpak Bharat ditengarai merupakan salah satu bahan pewarna terbaik dalam pembuatan kain batik.

Hal ini bukan tanpa dasar yang kuat, Try Suherianto, salah seorang pemilik usaha batik dan instruktur pelatihan membatik yang sengaja didatangkan dari Jogjakarta mengakui hal ini.

Saya suka bereksperimen dengan teknologi pewarnaan batik ini, baik menggunakan zat warna sintetis atau juga proses pewarnaan dengan pewarnaan zat pewarna alami termasuk gambir, saya melihat bahwa gambir kering dan bubur bubur ini sangat bagus untuk bahan dasar pewarna batik, saya lihat sendiri hasilnya cukup memuaskan, ungkap Try Suheryanto.

(AM-01)