RANTAUPRAPAT | ARUSMALAKA.COM

Pihak Pengembang (Developer) yang membangun komplek Perumahan Kampung Baru Resort di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), dituding arogan.

Pasalnya, untuk memuluskan bisnis Developer perumahan mewah di kawasan itu, jalan alternatif untuk anak sekolah yang melintas setiap harinya dari Jalan Rantau Lama ke Jalan Kampung Baru ditutup paksa.

“Kasihan anak-anak yang berjalan kaki menuju dan pulang dari sekolah. Jalan yang biasa mereka lalui setiap hari ditutup oleh Developer,” kata salah seorang warga Jalan Rantau Lama, Rantauprapat, bermarga Siregar kepada awak media, Senin (8/8/2022).

Padahal, kata dia, jalan itu merupakan penghubung ke-3 sekolah yang ada di kawasan itu. Yakni, Sekolah Dasar (SD) 7 dan SD 8 di Jalan Kampung Baru serta Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Labuhanbatu di Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara. 

Akibatnya, jalan yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu dimanfaatkan para peserta didik itu, ditimbun batang kayu oleh pihak Developer. Dampaknya, menyulitkan siapapun yang melintas di jalan itu.

“Sengaja batang kayu besar dipalangkan. Tak bisa anak sekolah melewatinya,” tambah Siregar.

Orangtua para peserta didik, katanya, terpaksa mengeluarkan tambahan uang untuk ongkos becak antar jemput anak-anak pergi dan pulang sekolah.

“Mudah-mudahan ada solusi untuk masalah ini. Kalau tidak, terlalu kejamlah pihak Developer dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu membiarkan masalah ini,” tandasnya.

Kepala Lingkungan Kampung Baru, Atin Suheimi Hasibuan, membenarkan kondisi itu.  Menurutnya, pihak Developer perumahan tersebut terkesan arogan. Sebab, telah mengabaikan kepentingan umum.

“Awalnya manis sikapnya. Akhirnya merugikan orang banyak,” ujarnya.

Dihubungi wartawan, Atin mengakui di komplek perumahan itu sudah berdiri sejumlah rumah-rumah mewah. Bahkan, kata dia, komplek itu akan difasilitasi pagar yang juga bakal menyulitkan sejumlah rumah warga yang sudah sejak awal berdiri di kawasan itu.

Sementara, salah seorang pekerja di lokasi pembangunan perumahan mewah itu mengakui, batang pohon yang melintang ditumbang menggunakan alat berat Backhoe (Beko) sejak beberapa bulan lalu.

“Dari sebelum bulan Ramadhan kemarin sudah ditumbang. Itu pohon Cempedak,” jelasnya.

Dia mengakui jika batang pohon Cempedak itu belum disusun rapi karena Beko yang ada mengalami kerusakan. “Tapi kalau ada chainsaw bisalah disusun rapi,” ujarnya.

Berbeda dengan Developer Perumahan tersebut, bernama Arman. Dia menegaskan jika batang kayu itu sengaja ditumbang untuk menutup jalan. Alasannya untuk memastikan keamanan komplek perumahannya.

“Siapa yang bisa memastikan keamanan kalau jalan itu dibuka?” katanya saat dihubungi. Meskipun dijelaskan jika jalan tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu untuk lalulintas anak sekolah, Arman tak bergeming.

“Pemilik tanah yang sebelumnya tak mengizinkan tanah itu jadi jalan,” ketusnya.

Meski diduga kuat pembangunan perumahan mewah itu belum mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), tapi Arman memastikan tidak akan menyediakan tapak jalan untuk para anak sekolah.

“Izin masih dalam pengurusan dan tidak akan ada jalan di tempat itu!” tandasnya. 

(dhedi bas)