PAKPAK BHARAT | ARUSMALAKA.COM

Guna menghindari anak anak tidak terjerumus ke hal-hal negatif serta untuk mencegah anak anak dari gangguan mental akibat informasi palsu(fake) yang bertebaran di media sosial, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor, ajak orang tua agar memantau anak dalam penggunaan android.

Hal ini disampaikannya saat pelaksanaan Evaluasi Lomba Desa Pelaksana Terbaik Tertib Administrasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di Desa Boangmanalu, Kec Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, yang dilakukan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sumatera Utara, Kamis (27/10/2022).

Dengan diiringi tarian yang dibawakan oleh Forum Anak Desa Boangmanalu dan Hera-hera suku Pakpak, Kedatangan tim Evaluasi dari TP-PKK Provinsi Sumatera Utara dalam rangka evaluasi Lomba Desa Pelaksana Terbaik Tertib Administrasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) tersebut, langsung disambut oleh Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor dan Ketua TP-PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Juniatry Setia Manogihon Sirait, para pengurus PKK,Pimpinan OPD, Camat, Kepala Desa Boangmanalu,para kader PKK,Forum Anak Desa Boangmanalu, tokoh masyarakat,Para Bhabinsa/Bhabinkamtibmas serta unsur lainnya.

Pada kempatan ini, Bupati Franc menyampaikan bahwa kehadiran Tim evaluasi di Kabupaten Pakpak Bharat dapat menambah ilmu dan wawasan dalam membina dan mendidik anak dalam keluarga dengan pola asuh yang sehat demi kemajuan kemajuan Kabupaten Pakpak Bharat.
” Dalam upaya mewujudkan dan membentuk kualitas SDM diperlukan peran serta dari semua pihak. Tidak hanya peran guru,peran orang tua dalam keluarga sangat diperlukan dalam pengasuhan atau pola asuh anak yang baik. Orangtua kiranya dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam memberikan pendidikan dan pengajaran di dalam rumah tangga.” katanya.

Dalam kesempatan ini Bupati Franc menghimbau kepada TP PKK agar bisa sebagai mesin penggerak yang mampu menggerakkan seluruh Kader PKK untuk menjadi agen perubahan dijaman digitalisasi ini untuk mengajak para orang tua tidak boleh gagap teknologi sehingga anak anak tidak terjerumus ke hal-hal negatif dan tanpa adanya pantauan. ” Jangan Biarkan anak anak kita terpapar radiasi sejak dini. karena cerdas itu memang penting, namun jangan sampai kita membuat anak mengalami gangguan mental akibat informasi palsu(fake) yang bertebaran di media sosial.

Kepada TP-PKK Provinsi, Bupati Franc berharap untuk dapat memberikan informasi dan masukanpenyusunan laporan dan kelengkapan lainnya demi kesuksesan kegiatan kepada TP PKK Kabupaten Pakpak Bharat serta jajarannya, sehingga menjadikan evaluasi ini bisa sebagai motivasi untuk bergerak dan berbuat lebih baik lagi kedepannya serta memberikan inspirasi dalm upaya pembinaan dan penguatan institusi keluarga. ” Sukses Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan, Tetapi Tidak Pernah Membuat Kesalahan Yang Sama Untuk Kedua Kalinya” ucapnya mengakhiri.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor dalam sambutannya mengatakan Akibat bencana non Alam Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir ini telah memunculkan persoalan di dalam keluarga yang memiliki anak dan remaja yang seharusnya mengikuti pemmbelajaran tatap muka dengan para guru dan berinteraksi sesama pelajar menjadi belajar secara online dengan menggunakan alat teknologi gadget dalam jangka panjang dan telah menimbulkan “learning lost” yaitu berkurangnya pengetahuan dan ketrampilan secara akademis yaitu malas membaca ,malas berinteraksi,bahkan malas berinteraksi dengan keluarga akibat sudah menggunakan Gadget. Penggunaan Gadget yang kurang pengawasan dari orangtua telah berdampak pada banyaknya anak dan remaja yang membuka konten konten yang tidak sesuai dengan usianya dan menjadi awal mulanya terjadinya kasus kekerasan yang terjadi pada anak dan remaja.

Jika pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya dirumah sudah bagus,Maka perilaku anak itu disekolah maupun di lingkungan masyarakat pasti akan berprilaku baik pula begitu juga sebaliknya” ujarnya.

Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor berharap pelaksanaan program PAAR di Desa Boangmanalu, tidak hanya memenuhi indiikator penilaian tetapi harus bisa menjadi budaya hidup di masyarakat Desa Boangmanalu dan seluruh Masyarakat kabupaten Pakpak Bharat.

(AM-01)