PAKPAK BHARAT | ARUSMALAKA.COM
Ketua TP PKK Pakpak Bharat, Ny.Juniatry Franc Tumanggor mengatakan bahwa hingga saat ini masalah stunting masih menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah. Tantangan terberatnya adalah target penurunan prevalensi stunting ditahun 2024 yakni menjadin14% dari angka saat ini yang berada pada angka 24,4%. Hal ini dia sampaiakn saat memaparkan kondisi serta komitmen penurunan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat pada acara Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Utara di Hotel Aryaduta, Medan (13/10/2022).
Selama periode dua tahun terakhir, prevalensi stunting di tingkat Nasional memang mengalami penurunan sebesar 3,27% yaitu dari 27,67% pada tahun 2019 menjadi 24,4% di Tahun 2021 (SSGI, 2021). Meskipun terjadi penurunan, namun stunting masih menjadi tantangan pemerintah, karena target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% ditahun 2024, jadi tantangannya disini, ucap Ny. Juniatry Franc Tumanggor di hadapan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden yang hadir dalam acara ini.
Ketua TP PKK Kabupaten Pakpak Bharat juga memaparkan Komitmen untuk aksi nyata pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat. Tidak lupa dia juga menjelaskan bahwa Dana Insentif Daerah (DID) yang tahun ini diterima oleh Kabupaten Pakpak Bharat antara lain akan dipergunakan untuk membantu upaya penurunan stunting ini.
Komitmen Bupati untuk terus membantu upaya percepatan penurunan stunting ini diantaranya dengan mengalokasikan DID tahun 2022 ini bagi upaya ini, disamping hal ini juga bahwa saaat ini Pakpak Bharat salah satu Kabupaten yang mendapat pendampingan dari 6 Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara, ungkap Ny. JuniatrybFrac Tumanggor kemudian.
Prevalensi stunting dikabupaten Pakpak Bharat menurut SSGI tahun 2021 adalah sebesar 40,80%, sementara berdasarkan ePPGBM Tahun 2021 adalah sebesar 21,28%. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat target Nasional 14% ditahun 2024 mendatang. Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah guna menekan terus angka pravelensi stunting ini diantaranya dengan menetapkan Pakpak Bharat sebagai salah satu lokus stunting, menyusun rencana kerja percepatan stunting Kabupaten berdasarkan identifikasi masalah yang dihadapi .
(AM-01)