TAPANULI SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Dalam rangka ciptakan suasana yang humanis dan kondusif, Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Roman Smaradhana Elhaj, SH, SIK, MH, memerintahkan ke segenap personel atau anggotanya yang bertugas melakukan pengawalan aksi unjuk rasa (Unras) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).

“Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan (Unras) adalah, untuk pasukan tidak ada yang bawa Senpi (senjata api) ataupun Sajam (senjata tajam),” tegas Kapolres kepada anggotanya yang akan melaksanakan pengawalan Unras pada Apel persiapan pengamanan aksi di Halaman Mapolres Tapsel, Rabu (13/4/2022) pagi di Kota Padangsidimpuan.

Kapolres menegaskan, personel tidak ada yang boleh membawa Senpi dan Sajam baik dalam keadaan terbuka atau tertutup. Kapolres juga memerintahkan kepada Sie Propam Polres Tapsel untuk melakukan pengecekan kembali ke para personel yang ditugaskan mengawal dan mengamankan aksi Unras di Paluta.

“Mari kita ciptakan pendekatan humanis terhadap adik-adik kita mahasiswa yang akan menyampaikan aspirasinya. Saya berharap, proses pengamanan nantinya berjalan lancar dan aman,” harap Kapolres.

Untuk diketahui, sebanyak 273 personel gabungan, yakni 104 dari Polres Tapsel, 32 dari Kodim 0212/TS, 21 dari Yon C Sat Brimob Polda Sumut, dan 116 dari Satpol PP Paluta, disiagakan guna melakukan pengawalan dan pengamanan terhadap aksi damai yang digelar Aliansi Mahasiswa Pemuda (Alpema) Paluta.

Aksi yang menuntut penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), penolakan kelangkaan/kenaikan harga minyak goreng, penolakan penundaan pemilu, dan penolakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 11 persen itu digelar massa Alpema Tabagsel di depan Kantor DPRD Paluta di Kelurahan Pasar Gunungtua, Kecamatan Padang Bolak.

(Saad Siregar)