BATU BARA |ARUSMALAKA.COM|Anak Batu Bara Jangan Dikucilkan, Putra Batu Bara Ini Sukses Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Universitas Deponegoro.

Rektor Universitas Diponegoro menggelar rapat senat akademik terbuka mengukuhkan Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA sebagai guru besar di universitas Diponegoro, Sabtu (31/08/2019) di Gedung Prof. Soedarto SH Kampus Undip Tembalang Semarang.

Baca juga: Papua yang Terprovokasi

Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA adalah Putra Batubara kelahiran Talawi,  menyelesaikan SD dan SMP di Tanjung Tiram, SMA di Kisaran, S1 di UGM. Kemudian melanjutkan S2 dan S3  di Universite Grenoble Prancis.

Dalam pengukuhan guru besarnya, Muhammad Nur menyampaikan pidato dengan judul “Inovasi dan Hilirisasi teknologi fisika plasma sebagai generator ozon untuk menjamin kualitas pasca panen produk holtikultura indonesia”.

Pidato itu menjelaskan temuannya tentang salah satu sistem penggunaan tekhnologi plasma untuk mencegah/ menghambat hasil pertanian agar tidak cepat membusuk. Selain itu, Muhammad Nur juga memiliki 12 penemuan yang sudah di patenkan.

Turut hadir dalam pengukuhan tersebut beberapa warga Batubara diantaranya, KH Sulaiman Efendi Pimpinan Ponpes kelahiran Ujung Kubu dan H. Elfi Haris SH, MHum.

Dalam tanggapannya, Elfi Haris  kepada Wartawan Sabtu (31/08/2019) mengungkapkan, bahwa temuan prof. M. Nur ini apabila diterapkan  di Kabupaten Batubara akan sangat membantu petani dan nelayan untuk menjaga stabilitas harga.

Baca juga: Ikut Serta Di Piala Summer U-16, SSB Beringin Jaya Mohon Doa Restu

Salah satunya menurut Elfi Haris, disaat musim panen cabai misalnya, jika harga cenderung menurun, maka dengan tekhnologi ozon ini diterapkan, cabai bisa tetap awet sampai 3 bulan. Sehingga dapat dijual ketika harganya sudah stabil.

“selamat buat Prof Muhammad Nur DEA, ini bukti bahwa putra Batubara punya kemampuan dan daya saing”, tutur Elfi Haris (Ar)