SIDIKALANG  | ARUSMALAKA.COM

Pro 4 Radio Republik Indonesia (RRI) Medan yang dipandu oleh Kiki Koswara melakukan dialog interaktif obrolan budaya nusantara dengan salah satu tokoh adat Pakpak Kabupaten Dairi, Tamsir Padang, Rabu (1/3/2023) di Media Center Dinas Kominfo Dairi.

Dialog interaktif obrolan budaya nusantara yang bertajuk “Mersinabul” dalam adat Pakpak ini juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Dairi, Aryanto Tinambunan, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Dairi, Rahmat Syah Munthe, Kabid Sumber Daya Komunikasi (SDK) Judit Papilaya Napitu, dan pegawai Kominfo Dairi.

Tamsir Padang dalam dialog tersebut menyampaikan Persinabul dalam adat Pakpak adalah seorang yang bertugas untuk mengorkestrasikan sebuah upacara adat Pakpak, baik dalam upacara adat kerja mende (sukacita), upacara adat kerja njahat (dukacita) dan upacara adat kerja serupa (ritual sedekah bumi) yang biasa dilaksanakan dalam tradisi adat Pakpak.

“Persinabul ini berasal dari keluarga intinya (satu marga), Persinabuli adalah tugasnya sama dengan Persinabul tetapi orangnya yang sudah berasal dari marga lain, sedangkan Mersinabul artinya adalah siapun bisa ikut dalam mersinabul,”ujarnya.

Disampaikan Tamsir, dalam adat istiadat Pakpak struktur sosial yang amat menonjol bagi masyarakat Pakpak dikenal dengan nama Sulang Silima. Dalam Sulang Silima, ada 5 kelompok kekerabatan yang utama dalam masyarakat Pakpak. Selain itu, Sulang Silima ini juga erat kaitannya dengan pembagian daging (jukut/jambar) dari kerbau yang disembelih pada waktu pesta.

Dikatakan Tamsir, ke-5 kelompok kekerabatan dalam Sulang Silima tersebut yaitu 1. Sulang Perisang-isang. Sulang isang-isang ini artinya dagu, dalam pengertian adat adalah keseluruhan kepala kerbau pada saat pesta dan yang menerima isang-isang itu disebut Parisang-isang. Dalam hal ini adalah bagian dari yang menyelenggarakan pesta (Sinina pertama: anak sulung, kerabat semarga keturunan atau generasi tertua).

Selanjutnya 2. Sulang Pertulan Tengah yaitu Tulan Tengah adalah paha, maka yang mendapatkan paha kanan untuk kelompok anak tengah dalam satu leluhur (Sinina kedua: anak tengah, kerabat semarga keturunan atau generasi yang di tengah). 3. Sulang Parekur-ekur. Ekur-ekur adalah ekor dalam hal ini adalah teman semarga dari kelompok yang bungsu (Sinina bungsu: anak bungsu, kerabat semarga keturunan terbungsu)

Selanjutnya, 4. Perpunca Ndiadep yaitu Paha kiri untuk keluarga pemberi gadis (Puang / Kula- kula, pengituai, pemerintah) dan 5. Sulang Peggu Berru/Perbetekken yaitu Peggu adalah empedu, termasuk ati, belikat dan lainnya untuk keluarga penerima gadis.

Tamsir Padang juga mengatakan pada tradisi dan adat istiadat suku Pakpak, struktur sosial dan falsafah Sulang Silima ada sebuah tatanan sosial yang akan memposisikan seseorang dalam struktur masyarakat adat Pakpak. Keberadaan falsafah Sulang Silima sekaligus menggambarkan tugas, fungsi dan tanggung jawab seseorang masyarakat Adat Pakpak.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Dairi, Aryanto Tinambunan mengatakan Diskominfo Dairi akan melakukan upaya strategi komunikasi yang adaptif sesuai kondisi saat ini. Sehingga dampaknya mampu mempengaruhi masyarakat untuk dapat mengetahui, memahami serta tertarik dalam upaya pelestarian budaya Pakpak.

“Dinas komunikasi sebagai saluran informasi kepada masyarakat akan terus bergiat dalam mempublikasikan informasi tentang budaya Pakpak Dairi. Sehingga dapat meminimalisir perselisihan yang mungkin timbul karena adanya kemajemukan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Rahmatsyah Munthe juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Dairi khususnya dibawah kepemimpinan Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu akan selalu mendukung pelestarian budaya Pakpak dan senantiasa melakukan program-program yang mendukung pelestarian budaya Pakpak, salah satunya adalah adanya lomba Parsinabul dan Pesta Njuah-njuah yang setiap tahun rutin dilakukan Pemkab Dairi.

Selain itu, Rahmat juga menjelaskan dalam berbagai kegiatan Pemerintah Kabupaten Dairi senantiasa melibatkan tokoh-tokoh adat Pakpak seperti kegiatan Persentabian.

“Kita terus berupaya melakukan upaya pelestarian budaya Pakpak dan selalu melibatkan tokoh-tokoh adat Pakpak dalam berbagai event. Seperti tahun lalu, Bupati Dairi melakukan Perrsentabian kepada tokoh masyarakat. Kita juga pernah melakukan lomba Parsinabul untuk usia muda guna regenerasi kepada kaum milenial,” Rahmatsyah.

(AM-01)