Oleh Dr Purwadi M.Hum, ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, LOKANTARA, Hp 0878 6440 4347

Peristiwa sejarah terjadi pada tanggal 3 Januari 2023. KRAY Herniatie Sriana Munasari berhasil membuat suasana guyub rukun di Karaton Surakarta Hadiningrat. Harapan yang dipelopori oleh trah Paku Buwana IX itu membuat bahagia semua orang. Bentuk usaha pelestarian budaya warisan leluhur.

Langkah mulia KRAY Herniatie Sriana Munasari wayah RP Soeroso, Gubernur Jawa Tengah pertama amat penting. Usaha perdamaian ini dapat dianalisis secara historis. Kita mulai dari masa peralihan kepemimpinan Sinuwun Paku Buwana ll ke Paku Buwana lll. Perbedaan dalam istana diselesaikan dengan penuh kebijaksanaan.

Perdamaian Karaton Surakarta Hadiningrat berlangsung sejak tahun 1749. Sinuwun Paku Buwana lll merupakan teladan bapak perdamaian Mataram. Berkat kegigihannya ini Paku Buwana lll mendapat gelar kehormatan Sinuwun Suwarga.

Putra Sinuwun Kombul ini memupuk ibu yang bernama Kanjeng Ratu Mas Lamongan. Sinuwun Paku Buwana lll lahir tahun 1732. Sejak remaja aktif dalam pagelaran tonil, sandiwara dan wayang orang. Nama kecil PB lll yaitu GRM Suryadi, kerap menjadi sutradara dan penulis naskah.

Bersama dengan abdi dalem mandra budaya, PB lll mengadakan pentas di wilayah Solo Raya, Pesisir Lor, Banyumas, Surabaya. Masing masing wilayah memiliki pengurus cabang. Maka GRM Suryadi ketika dinobatkan menjadi PB lll mempunyai wawasan kebudayaan. Pendekatan multikultural diterapkan dalam mrnejemen pemerintahan kraton.

Wawasan kebudayaan itulah yang digunakan dasar pemikiran perjanjian giyanti tgl 13 Pebruari 1755 yang membagi Surakarta dan Yogyakarta. Kedua kerajaan tetap basuki lestari hingga kini.

Sukses perdamaian giyanti dilanjutkan dengan perjanjian Salatiga tgl 1757. Raden Mas Said diberi kalenggahan sebagai Adipati Mardeka di Pura Mangkunegaran. PB lll telah mewariskan perdamaian abadi di tanah Jawa. Jawa iku jiwa kang kajawi.

Dalam bentuk perdamaian modern KRAY Herniatie Sriana Munasari memberi inspirasi. Wajar sekali bila mendapat apresiasi dari masyarakat luas. Dunia pun merasakan kesejukan, akibat sentuhan tangan yang tulus. KRAY Herniatie Sriana Munasari menjadi contoh sebagaimana Sinuwun Paku Buwana lll membangun perdamaian untuk trah Mataram.

Keteladanan KRAY Herniatie Sriana Munasari pantas diberi penghargaan tinggi. GKR Wandansari bisa duduk berdampingan secara damai. Adik kakak merasakan suasana haru. Telah sepakat untuk melupakan masa silam yang buram. Kedua belah pihak bertekad untuk memajukan Karaton Surakarta agar makin arum kuncara ngejayeng jagat raya.

Gagasan cemerlang ini disambut Walikota Surakarta. Gibran Rakabuming Raka mengundang para sentana Karaton Surakarta Hadiningrat untuk kembul bujana andrawina. Loji Gandrung menambah kokohnya semangat persatuan dan kesatuan.

Masyarakat Indonesia ikut menyambut usaha perdamaian ini dengan suka gembira. Rum kuncaraning bangsa, dumunung ing luhuring budaya. Dalam perspektif kultural inilah KRAY Herniati Sriana Munasari melakukan pendekatan kepada sesama warga Karaton Surakarta.

Jasa dan perjuangan RP Soeroso yang berhubungan dengan Daerah Istimewa Surakarta seolah olah diteruskan oleh pewarisnya KRAY Herniatie Sriana Munasari sebagai pewaris sah berusaha untuk mewujudkan cita-cita luhur. Mikul dhuwur mendhem jero. Kejayaan Karaton Surakarta diupayakan untuk lestari. Dengan warga Kraton bersatu, berarti gerak langkah untuk membuat program kemajuan bertambah luas.

Karaton Surakarta Hadiningrat yang berdiri sejak tahun 1745 sebagai punjer kabudayan. Sinuwun Paku Buwana ll meletakkan dasar dasar pemerintahan dengan ibukota di Sala. Keagungan inilah yang melandasi gagasan perdamaian yang dijalankan oleh KRAY Herniatie Sriana Munasari.

Pelopor kerukunan warga kraton Surakarta dilakukan oleh KRAY Herniatie Sriana Munasari yang masih trah Paku Buwana IX. GKR Wandansari merasa berbahagia. Sinuwun Paku Buwana Xlll dengan lapang dada menerima sungkem dari sang adik. Maka adik kakak telah sepakat untuk manunggaling cipta rasa budi karsa.

Bersamaan dengan proses perdamaian Kraton Surakarta itu terdengar lelagon. Paguyuban abdi dalem dari Kediri mengumandangkan lelagon yang penuh semangat.

Yo pra warga saindhenging nuswantara,
Manunggaling cipta rasa budi karsa,
Angesthi mring maha suci ing lahir angudi kardi,
Saiyek saeka praya tumandang mbangun negara.

Yo pra wadya sami tanggap ing sasmita,
Tengarane puksur tambur angebaki,
Tata bala pacak baris ngayahi pakaryan nagri,
Gya jumangkah nut irama bayangkarine negara.

Lagu keprajuritan itu berlaras pelog. Nuansa nasionalisme berkobar untuk kemajuan negara. Gotong royong dan bersatu padu untuk mewujudkan cita-cita bersama. KRAY Herniatie Sriana Munasari mendapat dhawuh leluhur, agar Karaton Surakarta Hadiningrat selalu guyub rukun. Sembah kalbu yen lumintu dadi laku, manggih hayu ayem tentrem kang tinemu.