NIAS SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara Komisi E fraksi Partai Golkar, Megawati Zebua gelar sosialisasi tentang penyebarluasan ideologi pancasila dan penguatan wawasan kebangsaaan, yang berlangsung di aula SMA Negeri 1 Teluk Dalam, Jumat (18/11/2022).

Kegiatan yang sangat berfaedah tersebut turut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Telukdalam Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara beserta rombongan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Telukdalam, Nursari Rindu Simanullang, S.Pd., M.M. didampingi oleh Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Telukdalam dan Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Teluk Dalam.

Dalam sosialisasi tersebut, Megawati Zebua turut didampingi oleh seorang narasumber yang handal, Bernard Ndruru, S.Fil., M.Psi dan seorang moderator yang berbakat, Eberiaman Lase, S.H. Dan materi dalam sosialisasi tersebut mencakup berdirinya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Bhinneka Tunggal Ika, kedudukan pancasila, nilai-nilai pancasila, tantangan aktualisasi pancasila, aktualisasi nilai-nilai pancasila dan rasa cinta tanah air.

Dalam sambutan Megawati Zebua mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah dan para peserta sosialisasi.

“Terimakasih kepada pihak sekolah dan para peserta sosialisasi atas waktu luang yang telah diberikan. Sehingga sosialisasi ini bisa berjalan”, ucap Megawati Zebua.

Dalam kesempatan sampaikan kata sambutan, Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara Komisi E fraksi Partai Golkar, Megawati Zebua tersebut turut memaparkan materi sosialisasi secara garis besar.

“Sejarah bangsa mencatat, bangsa kita berutang kepada para pendahulu. Misalnya Budi Utomo tahun 1928 menggelorakan semangat juang dan nasionalisme yang melekat di hati para pendahulu bangsa. Tentu, tak lepas juga dari Konggres Pemuda Tahun 1928. Semakin ditajamkan lagi atas sumbangsih Preside 1 Indonesia. Bukti yang tak bisa kita abaikan adalah Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945”, jelasnya Megawati Zebua.

“Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang paling beruntung karena diberi keberagaman. Dengan 1.331 suku bangsa dan 652 bahasa, Ini merupakan kekayaan, ini potensi yang lebih positif kalau kita bisa mengelolanya. Kemajemukan yang diwadahi dalam Bhinneka Tunggal Ika didukung juga dalam konstitusi atas keragaman Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 Ayat 1 berbunyi Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Ayat 2 berbunyi Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional,” tuturnya anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara Dari Fraksi Partai Golkar itu.

“Kita mendapatkan perlindungan dan penghidupan di ruang publik karena menghidupi Pancasila. Jadi, suku budaya satu dengan yang lain saling menguatkan. Hal ini telah tertanam di dalam insan nasionalis yang tak nampak secara kasat mata. Pancasila sebagai dasar Negara (norma dasar) bagi penyelenggaraan Negara dan sumber dari segala sumber hukum Negara sesuai Undang-undang No. 12 Tahun 2011. Sebagai ideologi negara, Pancasila diartikan sebagai Seperangkat pemikiran-pemikiran yang bersumber dari pengalaman di dalam kehidupan bangsa Indonesia dan diyakini kebenarannya. Sementara, nilai-nilai Pancasila Berkepribadian dan Berkebudayaan Indonesia, Semangat Patriot yang Utuh, Semangat Gotong Royong, Jiwa Pelopor (Swadaya dan Daya Cipta), Susila dan Berbudi Luhur, Kesadaran Bersahaja dan Mengutamakan Kejujuran, Kesadaran Mendahulukan Kewajiban daripada Hak disampaikan dengan tegas dan jelas. Dengan semangat Pancasila, tantangan-tantangan berupa distorsi pemahaman Pancasila, eksklusivisme sosial, kesenjangan sosial, dan minimnya keteladanan, dan lain-lain pasti bisa kita hadapi. Bagaimana langkah nyata mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dan rasa cinta tanah air? Media yang sangat efektif sebenarnya adalah internet. Jadi, membumikan Pancasila di internet termasuk cara yang sangat baik untuk mencegah radikalisme”, paparnya Megawati Zebua.

“Kiranya melalui kegiatan sosialisasi ini, generasi muda Nias Selatan khususnya peserta didik yang dalam hal ini diwakili oleh siswa-siswi kelas XII, XI-IPA Anggrek dan XI-IPS Aster beserta paskas dan pengurus kelas lainnya terus menjaga supaya pancasila tetap utuh, pancasila tetap hidup dan dalam bingkai kebhinnekaan, Pancasila akan menjadi tujuan hidup yang diterjemahkan dalam aktualisasi nyata dalam hidup sehari-hari”, harap Megawati Zebua.

Pantauan awak media, meskipun cuaca kurang mendukung tapi kegiatan sosialisasi tersebut berjalan dengan baik dan penuh makna.

(Afrianus Wau)