DELI SERDANG | ARUSMALAKA.COM

Terletak di Jalan Printis Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan mobil dari Kota Medan, setiap Minggu pagi digelar Pekan Sarapan Karya Anak Muda (Pasar KAMU) yang menyajikan berbagai produk sarapan tradisional masyarakat desa.

Pagi Minggu (26/6/2022) PASAR KAMU kedatangan pengunjung istimewa yaitu Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan Meryl Rouly Saragih yang langsung terperangah dan memberikan rasa salutnya terhadap inisiatif masyarakat desa yang mampu mengubah sebuah desa terpencil menjadi salah satu destinasi wisata kuliner sarapan dengan menu tradisonal masyarakat desa.

“Pasar ini sangat unik karena mengangkat konsep kearifan lokal dan mendukung pemberdayaan masyarakat dengan menjual UMKM Tradisional Khas Indonesia, salut saya kepada inisiator PASAR KAMU ini,” ujar Meryl Saragih yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut.

PASAR KAMU ini yang hanya dibuka setiap hari Minggu mulai Pukul 06.30-11.00 memang beberapa tahun terkahir ini telah menjadi salah satu tujuan wisaya pagi bagi masyarakat kota yang merindukan suasan dan menu sarapan ala pedesaan.

“Saya berbincang dengan founder PASAR KAMU Bapak Dedy Sofyan, salut dengan inisiasi beliau bukan hanya memberdayakan masyarakat sekitar tapi juga membantu perekonomian mereka dengan program-programnya supaya bisa berdikari dalam ekonomi,” ungkap Ketua Bampeperda DPRD Sumut ini.

Ada sekitar 60 lapak yang berjualan di PASAR KAMU, selain menjual makanan, juga ada pertunjukan seni dan permainan kedaerahan yang disajikan.

“Uniknya, alat tukar disini menggunakan “uang kayu” yang namanya tempu. 1 tempu nilainya Rp 2,000,- yang bisa ditukarkn di KPU (Komisi Penukaran Uang),” tambah Meryl.

Selanjutnya, politisi perempuan cantik yang terpilih sebagai Anggota DPRD Sumut dari Dapil Medan B, menyarankan agar mengurangi penggunaan berbahan plastik sebagai alat bungkus atau lainnya diganti dengan produk berbahan kertas sehingga PASAR KAMU juga bagian dari kegiatan ekonomi kerakyatan yang ramah lingkungan.

“Menurut pengakuan para pedagang disini, seluruh bahan makanan diolah tanpa menggunakan zat-zat pengawet dan kimia, semuanya alami, luar biasa, dengan kehadiran dab pemberdayaan yang dilakukan ini menunjukkan bahwa apabila desa kuat, maka akan bisa berdaulat dan berdikari,” pungkas Meryl R Saragih.

(AM-01)