TEBING TINGGI | ARUSMALAKA.COM

Puluhan  Mahasiswa tergabung dalam Gerakan Perduli Rakyat (GPR) Tebing Tinggi berdemonstrasi di depan Gedung Parlemen Dewan Perwkilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jalan dr Sutomo kota Tebing Tinggi sumut, Senin (11/04/2022) pukul.10.15 WIB.

Pantauan arusmaka com Online, kelompok mahasiswa tersebut meminta agar lembaga DPRD Kota Tebing Tinggi menyampaikan lima tuntutan penolakan kepada Pemerintah pusat di Jakarta, diantaranya, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menolak kenaikan harga bahan bahan pokok, menolak kenaikan PPN sebesar 1 persen, hingga menjadi 11 persen, menolak penundaan pemilu yang merupakan tindakan inkonstitusional,  serta menolak Presiden Joko Widodo 3 periode. “ Kita beri waktu 7 hari setelah aksi ini, jika tidak digubris kita akan mendatangan masa lebih besar ,” teriak koordinator aksi Dimas Muhammad Yezar.

Dimas menyampaikan, pandemi Covid-19 tanpa tau ujung akhirnya membuat masyarakat menderita, ditambah beragam masalah masalah sosial yang tidak ada jalan penyelesaian. Kini persoalan itu kembali dinodai akan adanya rencana perubahan amanah Undang Undang (UU) tentang masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan kenaikan harga BBM yang diorasikan Mahasiswa GPR tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Dia juga meneriakkan, bahwa kondisi rakyat semakin sulit, dikarenakan terjadinya ekonomi yang terus memburuk di seluruh Indonesia, ditambah tidak ada sosialisasi dan kajian akademisi terhadap pertumbuhan ekonomi yang terhambat dikarenakan situasi pandemi. Rencana itu,menurut Dimas tidak menguntungkan bagi rakyat, imbasnya akan mengarah semakin terpuruknya ekonomi rakyat.

Tuntutan penyampian penolakan  Mahasiswa GPR itu didukung penuh oleh Ketua DPRD kota Tebing Tinggi Basyaruddin Nasution ketika bertatap muka dengan kelompok mahasiswa yang tertahan dipagar didepan gerbang masuk Gedung DPRD oleh puluhan personel Polres Tebing Tinggi, Satpol PP ,Linmas dan personel pemadam kebakaran (Damkar) Pemko Tebing Tinggi yang bersiaga menjaga aksi masa itu.

Didepan Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Mochamad Kunto Wibisono, politisi Partai Golkar itu menegaskan, secara kelembagaan DPRD akan menyampaikan lima tuntutan Mahasiswa GPR ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Republik Indonesia (DPR-RI) dalam tujuh hari kedepan.

Mahasiwa juga meminta agar dukungan  itu dilakukan lewat bubuhan tanda tangan antara GPR dengan ketua DPRD Basyaruddin, tanda tangan dilakukan Basyar diatas aspal depan Gedung DPRD bersama mahasiswa. Dia berharap seluruh mahasiswa tetap kritis melihat hal hal yang memang perlu dikritisi, baik di kota Tebing Tinggi, provinsi Sumatera Utara maupun secara nasional.

Koordinasi aksi damai Mahasiswa GPR Tebing Tinggi mengucapkan terima kasih atas perhatian Kepolisian kota TebingTinggi yang ikut mengawal jalannya aksi damai kelompok mahasiswa itu. Usai menyerahkan dokumen tuntutan kepada Ketua DPRD sekira pukul.11.40 WIB, kelompok mahasiswa  membubakan diri jalan berbaris dikawal pihak Personel Kepolisian Polres Tebing Tinggi menuju titik kumpul di Tugu 13 Desember di persimpangan jalan dr Sutomo – Jalan Pahlwan Tebing Tinggi.

(Sugito)