Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA, Hp 087864404347

A. Tapa Brata Senapati.

Memetri sejarah leluhur tanah Jawa. Hari Sabtu Pahing, 12 Maret 2022 sowan di Kahyangan Dlepih. Tempat tapa brata Panembahan Senapati, raja Kraton Mataram, ini berada di desa Dlepih Tirtomoyo Wonogiri.

Lingkungan Kahyangan Dlepih dimulai dengan adanya watu bethek. Berlanjut di kawasan sela matangkep. Lantas di watu payung. Sampailah di pasiraman. Dianjurkan untuk berdoa di ruang pesalatan.

Rombongan dipimpin oleh KRA Probonagoro SH, pangarsa Pakasa cabang Kabupaten Klaten. Rute yang ditempuh dari Srowot, Jogonalan, Wedi, Bayat, Cawas, Weru, Tawangsari, Nguter, Wonogiri, Nhadirejo, Selogiri, Nguntoronadi, Tirtomoyo. Sempat singgah di rumah tokoh perias manten, Bu Mulyanti desa Sukoharjo Tirtomoyo. Juru sumbaga ini nembang dhandhanggula kidung rumeksa ing wengi.

Dhandhanggula

Ana kidung rumeksa ing wengi,
teguh hayu luputa ing lara,
luputa ing billahi kabeh,
jim setan datan purun,
paneluhan tan ana wani,
miwah panggawe ala,
gunane wong luput, geni atemahan tirta, maling adoh tan ana ngarah mring mami, guna duduk pan sirna.

Serat kekidungan ngumandhang ing awang awang. Kembul bujana andrawina. Sega thiwul jangan lombok santapan khas di Ngadirojo Wonogiri. Lalu diteruskan dengan hidangan khusus Sukoharjo Tirtomoyo. Jadah tela begitu terasa gurihnya. Wedah teh nasgithel, panas legi kenthel. Masakan juru sumbaga Nyi Sri Mulyanti edi mirasa. Opor ayam kampung dan bumbu kikil betul betul mat matan. Ditemani Mas Guru Deni Suseno, turut membimbing sang ponakan belajar ndalang wayang purwa.

Ada tokoh Nyi Ageng Uju. Panembahan Senapati mendirikan Kraton Mataram tahun 1575. Nyi Ageng Uju adalah juru bicara Mataram. Petugas Humas utama, yang khusus menjadi penghubung Kanjeng Ratu Kidul. Ahli senjata suling gading ini selalu berhubungan dengan pegawai bawahan penguasa pantai selatan.

Kraton Mataram menugaskan Nyi Ageng Uju sebagai juru tebah. Berkewajiban untuk memeriksa protokol keamanan raja.
Senjata suling Nyi Ageng Uju ampuh untuk menaklukkan musuh. Suara suling bisa membuat musuh manut apa kata si empunya.

Sakti mandraguna itulah Nyi Ageng Uju. Menurunkan Demang Noyo Sentiko, leluhur para lurah di Kabupaten Wonogiri. Demang Noyo Sentiko, Bu Piyarti yang menikah Lurah Kismo Sukarto. Menurunkan Sutardi SH atau KRA Probonagoro SH, yang pernah menjabat sebagai wedana Randudongkal Pemalang. Dari Nyi Ageng Uju terdaftar sampai grat ke IV. Trah tumerah run tumurun, putra wayah nemu drajat pangkat semat.

B. Papan Dunung Kahyangan Dlepih

Tata cara jangkep genep genah. Kahyangan Dlepih Tirtomoyo Wonogiri merupakan papan wigati. Terutama bagi sekalian turun Kraton Mataram.

  1. Watu Bethek.
    Bagian terdepan bernama watu bethek. Pelataran Kahyangan Dlepih berjajar jajar bebatuan yang tertata rapi.
  2. Selo Matangkep.
    Nama selo matangkep mirip pintu gerbang Kahyangan Junggring Salaka. Air gemericik membuat suasana magis. Ki Ageng Sidik Permono turun Nyi Ageng Uju pernah bertugas menjaga Selo Matangkep. Seperti penjaga keamanan Kahyangan Suralaya, Cingkarabala dan Balaupata.
  3. Watu Payung.
    Terdapat kamar untuk Panembahan Senapati saat bertemu dengan Kanjeng Ratu Kencana Sari atau Kanjeng Ratu Kidul. Air terjun meluncur deras dari atas gunung. Cocok untuk siram jamas.
  4. Pasiraman.
    Siram jamas atau thaharah dengan air suci yang mensucikan. Sepanjang masa air mengalir tiada henti. Mangsa ketiga mangsa kerendheng air bersumber terus. Mengalir sampai kawasan Donoloyo dan bertemu di Kali Keduwang. Berlanjut ke Bengawan Solo, yang terkurung di pegunungan seribu.
  5. Pasalatan.
    Ukuran 3 M cocok untuk melakukan shalat. Tafakur tadzakur dan tadabur guna mendekatkan diri kepada Tuhan. Sinuwun Prabu Hadi Hanyakrawati sewaktu dinobatkan tahun 1601 melakukan shalat hajat di pesalatan Kahyangan Dlepih. Tentu dengan didampingi oleh ulama Kraton Mataram. Megeng napas mbendung swara, sajuga kang sinidhikara. Ana rupa tan den dulu, ana swara tan den rungu, ana ganda tan ingambu.

Siang itu, Sabtu Pahing 12 Maret 2022 jam 13. Shalat dhuhur dilakukan dengan khusyuk. Sinar matahari terang benderang. Langit berwarna biru. Burung berkicau di pepohonan. Pantulan cahaya matahari mengenai aliran sungai. Perpaduan cahaya dan air bening berwujud keindahan. Alam kang endah asri anglam lami.

Tertera dalam batu Selo Payung nama Nyai Widiyo Nonggo. Pojok ada genthong padasan. Dekat dengan lokasi pasiraman. Sultan Agung Hanyokro Kusumo raja Mataram tahun 1613-1645. Kitab Sastra Gendhing disusun di Kahyangan Dlepih. Dilanjutkan dengan menulis serat nitipraja. Keterangan tentang kawruh panembah jati dituangkan dalam serat pangracutan.

Pujangga Ranggawarsita menulis Serat Pustaka Raja Purwa tahun 1837 di Kahyangan Dlepih. Inspirasi tentang kehidupan para dewa. Serat witaradya disusun untuk menerangkan konsep kepemimpinan. Sri Mangkunegara IV menulis Serat Wedhatama tahun 1858 dalam rangka akarana karenan mardi siwi.

Nguri nguri tradisi Jawi. Sesepuh spiritual Jawa yang mumpuni dari Baturetno Wonogiri. Beliau adalah KRAT Edi Basuki Montro Suwiryo Hadinagoro. Dari jauh selalu kontak batin. Hidup ini agar selalu ayu hayu rahayu.