DAIRI  |  ARUSMALAKA.COM

Nerlista Silaban, Kepala Sekolah di UPT SD Negeri No 037150 Sigambir-gambir Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi, ingin menghidupkan kembali Slogan Marsipature Hutanabe (bahasa Tapanuli) pernah hits dan sangat tenar di Sumatera Utara (Sumut) pada era Gubernur Alm. Raja Inal Siregar.

Marsipature Hutanabe (Martabe) yang  memiliki arti, ‘Mari Benahi Kampung Masing-masing’ atau bisa diartikan perluasan dari makna Ayo Pulang ke Desa dan Mari Membangun Desa’ menjadi slogan yang menjadi cita-cita Nerlista sejak dipercaya menjadi kepala sekolah sejak kurang lebih setahun lalu.

Ditemui, Senin (30/01/2023), Nerlis Silaban menyebut dan mengaku bahwa Ia memang putri asli kelahiran Sigambir-gambir dan sempat mengajar di Kecamatan Parbuluan tepatnya di Desa Bangun.

“Sejak dipercaya menjadi kepala sekolah di desa ini, yang saya pikirkan hanya itu, ‘Martabe’. Saya yakin, rencana Tuhan dalam perjalanan hidup dan pengabdian saya adalah untuk itu. Namun saya lebih berfokus  pada dunia pendidikannya.

Nerlista menyebut, Visi Misi Dairi Unggul dalam menyukseskan Dairi Cerdas, tentu sejalan dengan apa  menjadi niatnya meggalakkan kembali program  Martabe.

“Bapak Bupati Dairi, Dr. Eddy Berutu menyebut, Dairi Cerdas bisa dikembangkan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)  yang berkualitas dengan meningkatkan kemampuan manusianya itu sendiri,” kata Nerlista.

Tentu, kata Nerlista saya tak bisa melakukan itu sendiri, namun butuh dukungan dan support dari semua pihak, mulai dari murid, orangtua murid, para guru pengajar, pemerintah desa, bahkan pemerintah kabupaten. Bila bahu-membahu, nazar saya membangun kampung kelahiran dari bidang pendidikan akan bisa kita tercapai, walau perlahan,” ucapnya lagi.

Ia mengaku, setahun lebih mengemban tugas tentu belum banyak yang bisa Ia perbuat untuk desa dan sekolah yang Ia pimpin. Namun Ia punya keyakinan penuh, dari berbagai aktifitas sederhana seperti Ekstra kurikuler Pramuka, dan rencana  les tambahan bahasa Inggris untuk kelas IV dan V dengan bekerjasama dengan sebuah yayasan akan membuahkan hasil yang maksimal.

“Saya ingin anak didik saya juga mampu bersaing dengan siswa di luar sana, paling tidak bisa ikut menikmati pendidikan yang sewajarnya memang harus mereka dapatkan. Inilah perjuangan saya untuk sekolah dan kampung saya. Saya yakin doa dan perjuangan saya akan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,’ katanya mengakhiri.

Nerlista menyebut, sebuah prestasi kecil pernah diraih oleh muridnya, yakni sebagai peserta olimpiade matematika tingkat kecamatan walau hanya meraih peringkat 10.

(AM-01)