TAPANULI SELATAN | ARUSMALAKA.COM

Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Dolly Pasaribu, SPt, MM, menyampaikan bahwa konsep pertanian terintegrasi itu menjadikan pertanian sebagai sistem industrial yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), akses modal yang mudah, serta organisasi dan manajemen modern. Sektor pertanian di Tapsel nantinya diharapkan menjadi sektor tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan karena hal ini memiliki mata rantai yang terhubung dan tak terpisahkan.

“Konsep ini juga akan mengurangi limbah, karena kita ketahui bahwa limbah tanaman pangan, holtikultura bisa bermanfaat bagi ternak. Juga limbah ternak bila dikelola dengan baik akan bermanfaat menjadi pupuk bagi tanaman. Di Tapsel yang memiliki tinggi lahan yang bervariasi mulai dari 0 mdpl sampai hampir mendekati 2000 mdpl menyebabkan munculnya variasi terhadap tanaman. Selain tanaman padi kita juga sudah sangat baik, Saya juga mendorong terobosan dalam sektor budidaya bawang, kentang, kol, dan tanaman lainnya,” ungkap Bupati disela acara penanaman maupun penangkaran perdana bawang merah di Kampung Garoga, Desa Sarogodung, Kecamatan Sipirok, Rabu (15/6/2022).

Bupati juga berharap agar keberhasilan hasil panen jangan terjadi cuma satu kali saja, melainkan harus terus dikembangkan lagi. Menurutnya, bantuan dari pemerintah sangat penting di tengah kondisi ekonomi bangsa yang sedang sulit, dengan harapan penerima bantuan, bisa memanfaatkan kesempatan ini.

“Harapan kita, ini bisa meraih hasil yang maksimal yang muaranya masyarakat mendapat manfaat dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi. Apapun program pembangunan pemerintah Tapsel, muaranya adalah kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Di akhir sambutannya Bupati menyatakan, bahwa Pemkab Tapsel bersama Kepala Dinas Pertanian sudah belajar terkait bagaimana pihaknya dapat memberikan hasil maupun contoh pertanian terbaik, karena pihaknya dipantau langsung oleh Menteri Pertanian RI sebagai akibat kunjungan Bupati ke ruang kerja pribadi Menteri. Bupati mengaku, pihaknya sangat antusias atas perhatian Menteri Pertanian tersebut.

“Saya fokus membangun di sektor pertanian, karena mayoritas masyarakat di Tapsel adalah petani,” sebutnya.

Pihaknya juga sudah kunjungi Kabupaten Wonosobo dan Temanggung yang ada di Jawa Tengah atas arahan Mentan yang mana lahan pertanian disana dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat. Puncak Dieng mereka sulap menjadi kawasan pertanian mulai dari dasar sampai ke puncak.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tapsel, Bismark Maratua Siregar, menjelaskan ke depan Desa Sarogodung diharapkan bisa menjadi penangkar bawang merah. Bantuan bawang merah yang mencapai 1 ton lebih nantinya akan dibagikan kepada 14 kelompok tani, yang akan menjadi penangkar bawang merah.

“Kita berharap semoga ini menjadi budidaya, melihat harga bawang merah di pasar sudah semakin mahal, dengan adanya kegiatan ini kita bisa menghemat. Selain bibit bawang merah ada juga pemberian hewan ternak, yang nantinya kita berharap kotoran dari hewan ternak ini bisa menjadi pupuk kompos. Kita juga bisa rekayasa air seninya menjadi pestisida,” katanya.

Sedangkan Tokoh Masyarakat Desa Sarogodung, Toibin Siregar, mengucapkan terima kasih atas perhatian Bupati Tapsel. Dia berharap kiranya, Kampung Garoga, Desa Sarogodung, menjadi contoh ke depan sebagai tangkaran bawang merah di Tapsel.

“Dengan doa dari semua pihak, diharapkan bantuan tersebut mampu mendorong pertanian di Tapsel khususnya di Desa Sarogodung. Usaha yang baik ini bisa di pertanggungjawabkan sehingga bisa mendapat hasil yang maksimal atas izin dari Allah SWT,” pungkasnya.

Kegiatan itu, juga dirangkai dengan pemberian hewan ternak berupa kambing kepada kelompok tani setia kawan oleh Bupati Tapsel serta penanaman bawang merah di dahului oleh Bupati Tapsel dan di lanjutkan oleh Pimpinan OPD.

Turut hadir, Kadis Perikanan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Dukcapil, Kabag Humas dan Protokol, Sekcam Sipirok, Koordinator BPP, Penyuluh Pertanian, Kepala Desa Sarogodung, serta Kelompok Tani Setia Kawan.

(Saad Siregar)